"Kami sudah menerima laporan ini dan sudah berkoordinasi hal-hal yang terkait ini (LAHP Ombudsman RI Perwakilan Sumut)," ucap Direktur Operasional dan Service PT Angkasa Pura Aviasi Kualanamu Heriyanto Wibowo di Medan, Jumat.
LAHP Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumut terkait kematian Asiah di lift Bandara Kualanamu, yaitu malaadministrasi pengabaian hukum, penyimpangan prosedur dan tidak kompeten penyelenggaraan pelayanan publik Bandara Internasional Kualanamu yang mengakibatkan meninggalnya pengguna pelayanan publik saat menggunakan lift bandara.
"Catatan ini tentu akan kami tindak lanjuti sesegera mungkin," ucap Heriyanto.
Baca juga: Erick Thohir dukung investigasi kasus wanita jatuh dari lift Kualanamu
Mengenai adanya pihak keluarga Asiah dan Bandara Kualanamu melakukan upaya damai, Heriyanto mengatakan upaya itu merupakan semangat masing-masing pihak agar masalah ini terselesaikan dengan baik.
"Tentu ini akan menjadi dasar untuk kami mengupayakan terhadap penyelesaian dari masalah ini," ujarnya.
Baca juga: PT Angkasa Pura Aviasi komitmen penuhi keamanan Bandara Kualanamu.
Asiah Sinta Hasibuan ditemukan meninggal dunia di dasar lift Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, pada Kamis (27/4) lalu.
PT Angkasa Pura Aviasi mengambil langkah, di antaranya lima personel dinonaktifkan, yakni dua pejabat senior manajer yang membidangi fungsi operasi dan teknik dan tiga personel operation security yang membidangi CCTV operator.
Pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara juga telah memeriksa bagian konstruksi lift Bandara Kualanamu, Deliserdang, terkait kematian Asiah.
Baca juga: Angkasa Pura Aviasi sempurnakan prosedur operasi di Bandara Kualanamu
Baca juga: Keluarga wanita tewas di lift laporkan enam perusahaan ke Bareskrim
Baca juga: Polda Sumut periksa bagian konstruksi lift Kualanamu terkait Asiah
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023
