Jakarta (ANTARA) - Dokter sekaligus musisi dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE alias Tompi mengisahkan perjalanan awalnya di dunia musik yang pernah dilarang oleh sang ibunda.

Dalam acara pembukaan Galeri Indonesia Kaya, Tompi mengaku bahwa ibunya lebih mendukung apabila dirinya melanjutkan studi di bidang kedokteran. Padahal, dirinya sendiri lebih ingin melanjutkan di dunia musik.

"Dulu gue mau kuliah di IKJ kata nyokap ‘Nggak boleh. Nanti kamu susah hidupnya’. Gue nanya ‘Terus apa dong?’ katanya kedokteran saja. Lah jauh banget ya. Antara berkesenian sama kedokteran itu jauh banget,” ungkap Tompi saat dijumpai di Grand Indonesia West Mall, Jakarta, Jumat.

“Tapi karena ibu adalah raja, apa kata ibu saya ikut. Akhirnya Alhamdulillah jadi dokter beneran,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa di awal perjalanannya dia masih berjuang untuk menemukan passion-nya. Ternyata, Tompi akhirnya menyadari bahwa dirinya tetap bisa menjadi musisi sekaligus dokter.

"Di awal-awal saya tuh struggling karena harus nemuin passion kan. Nah ternyata, pemikiran bahwa saya seniman, saya senang berkesenian, ternyata nggak harus jadi pure seniman,” kata Tompi

"Saya bisa melakukan itu di kedokteran. Akhirnya badan orang saya bikin jadi bahan kesenian," candanya.

Dengan pengalamannya itu, Tompi pun berpesan kepada para pekerja seni yang mungkin masih belum memiliki kesempatan untuk tampil agar jangan pernah takut mencoba. Sebab, menurut dia, Indonesia memiliki banyak sekali pekerja seni yang bertalenta.

"Indonesia itu full of talent. Bagus-bagus. Tapi kadang nggak semuanya dapat kesempatan, nggak semua dapat panggung. Untuk saat ini, menurut gue sudah nggak zaman ada gengsi atau ketakutan untuk memulai sesuatu,” ujar Tompi.

"Kerjain saja. Perform sebanyak-banyaknya. Cari panggung, cari tempat. Dan manggung-lah bukan untuk mengalahkan yang lain. Tapi buat menyenangkan diri, bercerita bahwa ini musik gue,” pungkasnya.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023