Jakarta (ANTARA) - Perusahaan investasi terafiliasi Sandiaga Uno PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (kode saham: SRTG) akan fokus berinvestasi pada sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) dan sektor kesehatan pada tahun 2023.

“Salah satu industri yang menurut kami sangat baik, dan kami sudah melakukan investasi adalah energi di renewable energy, berikutnya sektor fokus kami adalah sektor healthcare,” ujar Investor Relation Saratoga Ryan Sual dalam Paparan Publik setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/RUPSLB) di Jakarta, Senin.

Dia menyebut, strategi ke depan Saratoga akan menciptakan pilar- pilar baru, supaya ketergantungan investasi terhadap perusahaan resources industry atau berbahan baku Sumber Daya Alam (SDA) berkurang.

“Dimana Saratoga, kami berusaha menciptakan pilar baru, supaya ketergantungan kami dengan perusahaan-perusahaan portofolio resources industry ini dapat berkurang,” ujar Ryan.

Pihaknya menyampaikan Saratoga menargetkan investasi senilai 100 juta hingga 150 juta dolar Amerika Serikat (AS) ke berbagai perusahaan dan beragam sektor pada tahun 2023 ini.

Lebih lanjut, Saratoga memutuskan akan membagikan dividen tunai senilai Rp1 triliun atau Rp75 per saham untuk tahun buku 2022, atau meningkat dari sebelumnya sebesar Rp810 miliar atau Rp60 per saham pada tahun buku 2021.

Selain itu, perseroan menyetujui program buy back yang dianggarkan sebesar Rp150 miliar, dengan 50 juta lembar saham, yang akan efektif mendapatkan persetujuan setelah hari ini 15 Mei 2023 hingga RUPST berikutnya atau maksimal hingga 30 Juni 2024.

Perusahaan investasi dengan pemilik mayoritas konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno ini mencatatkan rugi Rp4,39 triliun pada kuartal I- 2023, atau berbanding terbalik dari laba bersih senilai Rp3,56 triliun pada kuartal I-2022.

Kerugian tersebut disebabkan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya yang anjlok menjadi Rp5,1 triliun dari keuntungan neto atas investasi senilai Rp3,89 triliun, yang mana segmen blue chip menyumbang kerugian neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya senilai Rp5,33 triliun.

Sebagaimana diketahui, Saratoga menaruh investasi saham pada beberapa perusahaan blue chip, diantaranya perusahaan milik Boy Thohir yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), serta investasi saham di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Baca juga: Saratoga Investama segera bagikan dividen Rp1 triliun tahun buku 2022
Baca juga: Saratoga Investama catat NAV capai Rp60,9 triliun pada 2022
Baca juga: Saratoga targetkan investasi 150 juta dolar pada 2023

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023