PG Rejoso Manis Indo menargetkan output produksi gula pasir hingga 98 ribu ton
Blitar, Jatim (ANTARA) - Pabrik Gula Rejoso Manis Indo di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menargetkan volume penggilingan tebu hingga 1,25 juta ton pada musim giling 2023.

Factory Manager Pabrik Gula Rejoso Manis Indo Kabupaten Blitar Heri Widarmanto menjelaskan target sebanyak 1,25 juta ton pada 2023 ini naik ketimbang target giling tebu pada 2022 yang sebanyak 1,1 juta ton.

"Target giling 2023 ini meningkat dari tahun sebelumnya. Kondisi di lapangan juga mendukung, sehingga kami targetkan ada peningkatan dari target sebelumnya," katanya di Blitar, Jatim, Senin.

Dalam mengawali musim giling 2023, Pabrik Gula (PG) Rejoso Manis Indo menggelar ritual manten tebu di lokasi pabrik, Senin. Tradisi ini sebagai simbol mempererat kembali hubungan antara pabrik dan petani.

Heri menambahkan peningkatan target giling tebu tersebut berdasarkan tingkat antusias dari para petani tebu yang mengirimkan hasil panen tebunya ke PG Rejoso Manis Indo.

Dari 1,25 juta ton target giling tebu di 2023 ini, PG Rejoso Manis Indo menargetkan output produksi gula pasir hingga 98 ribu ton. Target tersebut juga meningkat dari capaian tahun lalu sebanyak 90 ribu ton.

Target rendemen pada 2023 sebesar 7,92 persen atau turun dibandingkan target 2022 yang 8,2 persen, namun meningkat dibandingkan realisasi 2022 yang 7,48 persen.

Ia mengungkapkan realisasi rendemen pada 2022 itu disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga mempengaruhi jumlah rendemen tebu.

Meskipun angka rendemen turun di tahun 2022, ia mengatakan perusahaan masih menduduki peringkat pertama di antara pabrik gula se-Jawa dan berada di peringkat empat se-Indonesia.

Dengan capaian rendemen sebelumnya, diharapkan target dari perusahaan bisa terealisasi, terlebih lagi adanya sinergi dari berbagai pihak.

Manajemen, tambah Heri, juga sudah membuat beragam kebijakan seperti tebu yang harus bersih, sehingga meminimalkan kehilangan gula saat proses memasak serta efisiensi pabrik.

Berbagai persiapan sudah dipersiapkan dengan matang oleh PT Rejoso Manis Indo (RMI) dengan harapan dapat mencapai target yang ditentukan dan dukungan dari segala lini sangat diperlukan untuk dapat mewujudkan swasembada gula di Indonesia.

"Kami bekerja sama dengan petani tebu di tiga daerah, mayoritas Blitar. Kemudian, ada Malang dan Kediri. Pertumbuhan lahan tebu juga signifikan, setiap tahun areal meningkat di Blitar. Awal giling 2019-2020 itu sekitar 6.000 hektare, sekarang sekitar 9.000 hektare dan yang masuk RMI 70 persen," kata dia.

Baca juga: Kemenperin pantau produksi gula di RMI Blitar
Baca juga: Pabrik gula RMI Blitar target giling tebu 1,1 juta ton pada 2022
Baca juga: PT Rejoso Manis Blitar target giling 1,2 juta ton tebu

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023