Senin pagi sudah normal, meskipun belum semua lintasan Stasiun Tanah Abang digunakan."
Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia menyatakan perjalanan KRL Comutter Line rute Bogor/Depok-Tanah Abang dan Stasiun Kota, serta jurusan Bekasi-Tanah Abang mulai Selasa pagi kembali normal, setelah sepekan sebelumnya hanya sampai Stasiun Manggarai.

"Mulai hari ini jalur KRL Commuter Line dari Bogor dan Bekasi tidak lagi sampai Stasiun Manggarai tapi sudah bisa hingga Stasiun Tanah Abang maupun Stasiun Kota," kata Kepala Humas PT KAI Mateta Rijalulhaq, ketika dihubungi ANTARA News, di Jakarta, Selasa.

Menurut Mateta, Stasiun Sudirman sudah dapat dilintasi setelah perbaikan rel di sisi Jalan Latuharhary, yang sempat rusak akibat banjir jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat, selesai.

Selain itu, Stasiun Tanah Abang juga sudah bisa dimasuki KRL Commuter karena rel tidak lagi digenangi air.

Dengan begitu akses KRL tujuan Stasiun Sudirman-Tanah Abang hingga Muara Angke juga sudah dapat dioperasikan.

Sesungguhnya diutarakan Mateta, sejak Minggu (20/1) KRL Commuter sudah dapat melintas di Stasiun Sudirman, namun Tim Pemulihan Tanggul Latuharhary meminta jeda waktu satu atau dua hari untuk memastikan bahwa pengerjaan tanggul selesai dengan baik.

"Kemarin sudah uji coba dilewati gerbong KRL maupun lokomotif. Tapi kita tunda dulu sampai tanggul benar-benar selesai. Selain itu alat-alat berat juga masih ada di sekitar tanggul dan rel, sehingga lebih baik kita tunggu sampai `clear`," ujar Mateta.

Adapun perjalanan KRL dari Rangkasbitung/Serpong yang sebelumnya hanya sampai Stasiun Pal Merah, sejak Senin (21/1) siang bisa mencapai Stasiun Tanah Abang.

"Senin pagi sudah normal, meskipun belum semua lintasan Stasiun Tanah Abang digunakan," ujarnya.

Stasiun Kota sudah dapat dimasuki rangkaian KRL Commutter dari semua jurusan setelah dilakukan perbaikan dan perawatan persinyalan dan modul-modul yang sempat terendam banjir saat melanda Ibukota Jakarta.

Kembali normalnya pengoperasian jalur semua jalur perjalanan KRL Commuter Line disambut baik para penumpang moda transportasi massal ini.

Nancy (25), karyawati sebuah toko di bilangan Gajah Mada, Jakarta Pusat, menuturkan, ketika KRL hanya sampai Manggarai dirinya merogoh kocek lebih dalam hingga Rp50.000 karena harus menyambung lagi dengan bajaj ataupun ojek.

Padahal ujar warga Depok ini, dalam kondisi normal ia hanya mengeluarkan uang sebesar Rp10.000, yaitu untuk tiket KRL tujuan Kota sebesar Rp8.000, ditambah naik angkot Mikrolet sebesar Rp2.000.

(R017/A026)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013