Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, melemah 55 poin mendekati level Rp9.500 per dolar AS menjadi Rp9.450/9.457 dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya pada Rp9.395/9.440. "Penurunan rupiah terhadap dolar AS, terutama disebabkan keluarnya arus modal asing yang ditempatkan di SBI," kata analis valas PT Bank Mega Tbk, Adrian, di Jakarta, Jumat. Menurut dia, arus modal asing yang keluar itu tidak besar hanya 1 miliar dolar AS yang diperkirakan dalam waktu tidak lama akan ditempatkan kembali di pasar valas, karena itu koreksi terhadap rupiah hanya bersifat sementara. "Kami optimis rupiah akan kembali membaik, kecuali penempatan dana asing di pasar modal ditarik untuk membeli dolar AS, maka rupiah akan terus terpuruk," katanya. Jadi, lanjutnya, rupiah merosot karena faktor global saja dan dalam waktu tidak lama akan kembali membaik, apalagi akan masuknya investor asing terutama dari China yang siap membangun pabrik sepatu dan listrik ke pasar lokal. Rupiah, menurut dia, sempat merosot hingga di level Rp9.455 per dolar AS, namun aksi lepas rupiah kemudian agak berkurang menjelang akhir penutupan sesi pagi yang mengakibatkan posisinya berubah menjadi Rp9.450 sampai pasar ditutup. Meski dolar AS terhadap euro setelah Bank Sentral Eropa menyatakan menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 2,75 persen, mendorong pelaku pasar asing membeli euro. Kenaikan euro itu juga didukung menguatnya yen terhadap dolar AS, ujarnya. Ia mengatakan dolar AS sejak dua hari lalu melemah. Pelemahan dolar AS berkaitan dengan rencana pemerintah AS yang membiarkan mata uangnya turun untuk menahan membengkaknya defisit transaksi berjalan AS. Apalagi negara-negara industri (G7) menghimbau negara berkembang untuk membiarkan mata uangnya menguat terhadap dolar AS, dan rencana Bank Sentral AS yang akan menaikkan kembali bunga Fed Fund akibat inflasi yang terus meningkat, katanya. Dolar AS terhadap yen menjadi 113,90 dari sebelumnya 114,74 atau turun 0,2 persen dan euro terhadap yen menjadi 144,95 dari 145,71 dan euro atas dolar menjadi 1.2640. "Kami memperkirakan rupiah pada sore nanti masih akan tertekan pasar, namun tekanan itu agak berkurang, karena BI yang menurut rencana akan menurunkan BI Rate masih terhadap oleh kondisi pasar yang masih tak menentu," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006