Komitmen bersama Pemerintah Provinsi Jambi segera membentuk satgas untuk merazia perusahaan-perusahaan yang membuka lahan tanpa izin.
Jambi (ANTARA) - Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi melaksanakan patroli udara menggunakan helikopter milik PT Sinar Mas di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Muara Jambi dan posko siaga Karhutla di Taman Nasional (TN) Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Provinsi Jambi.

Pangdam saat melakukan patroli udara ke daerah rawan karhutla didampingi Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, Kepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah, Asops Kasdam II/Swj Kolonel Inf M Mahbub Junaedi dan Kasi Ops Kasrem 042/Gapu Kolonel Inf Ibnu Suharmanto, kata Kepala penerangan Korem (Kapenrem) 042/Gapu, Mayor Inf RM Hatta di Jambi, Rabu.

Dalam rangkaian patroli udara di daerah rawan karhutla itu, helikopter yang ditumpangi Pangdam II/Swj bersama Danrem 042/Gapu mendarat di lapangan pesawat capung Brigdal Taman Nasional Berbak Sembilang, Kecamatan Berbak Tanjab Timur, guna melaksanakan pengecekan kelengkapan dan kesiapan Posko 'Gulbencal' Karhutla.

Di Posko Gulbencal karhutla TN Berbak Kepala BPBD Propinsi Jambi Bachyuni memaparkan bahwa di Provinsi Jambi telah dibentuk zona untuk penangan titik rawan kebakaran hutan dan lahan, secara hukum saat ini masih terkendali untuk karhutla karena masih adanya curah hujan yang turun dan hujan buatan.

Terdapat tantangan cuaca panas saat ini mirip seperti cuaca pada 2019 dan masih adanya masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar, Pemerintah Provinsi Jambi sudah menyiapkan tanggap darurat dengan menganggarkan dana satu setengah miliar untuk penanganan karhutla 2023.

Komitmen bersama Pemerintah Provinsi Jambi segera membentuk satgas untuk merazia perusahaan-perusahaan yang membuka lahan tanpa izin.

Khususnya di Kabupaten Tanjabtim ada beberapa klaster yang akan ditempatkan beberapa satgas karhutla dimana nantinya apabila terjadi karhutla di wilayahnya mereka-mereka ini yang akan menanganinya dan kita juga akan dibantu dua helikopter bombing untuk melakukan pemadaman saat terjadi kebakaran, kata Kepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi mengucapkan terimakasih kepada semua 'stekholder' yang terlibat, terkait kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar serta dirinya juga perlu dibuatkan konsep integrasi untuk Korem - Korem yang mempunyai masalah kebakaran hutan dan lahan, sehingga saya tahu betul bahwa masalah utamanya adalah di anggaran dana operasional.

Pangdam juga meminta untuk jajaran Korem, agar membuat Protap Penanganan Karhutla di wilayah Korem masing-masing dengan Instansi Terkait lainnya, seperti Polri, Pemda, BPBD, Manggala Agni, dan perusahaan-perusahaan serta Ormas lainnya yang ada di wilayah dengan solusi permanen yang dikerjakan adalah mengelola wilayah dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat mengelola lahan yang terbesar di wilayah ini.

Konsep terintegrasi dibuat maka harus dipedomani. Lebih lanjut Pangdam juga mengatakan untuk Wilayah Provinsi Jambi ini sangat luar biasa karena langsung di paparkan dengan penjelasan yang masuk akal dan ini akan kami kejar juga untuk wilayah Palembang.

"Harus paparan mana konsep mereka, dengan skema yang masuk akal dan jelas, agar kami rekomendasikan untuk dibawa ke tingkat atas terkait biaya juga anggaran," kata Mayjen TNI Hilman Hadi.

Tampak hadir di Posko Gulbencal Karhutla TN Berbak Dandim 0419/Tanjab, Wakil Bupati Tanjab, Wakil ketua DPRD Tanjab Timur, Sekda Tanjab Timur, Kabag Ops Polres Tanjab Timur, Asisten I Setda Kab Tanjab Timur, Kepala BPBD Tanjab Timur Helmi, Kepala OPD Kab. Tanjab Timur dan unsur Forkopimcam Berbak dan Nipah Panjang serta Manggala Agni, Polhut dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Baca juga: Pemprov Jambi siapkan program buka lahan tanpa bakar, cegah karhutla
Baca juga: BRIN berhasil modifikasi cuaca cegah karhutla di Jambi dan Sumsel
Baca juga: Danrem 042/Gapu buka latihan pembentukan TRC Satgas Karhutla Jambi

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023