Dulu rawa-rawa, hutan bakau, ruang terbuka hijau, tapi sekarang sudah jadi perumahan, mall, properti."
Jakarta (ANTARA News) - Banjir yang melanda Jakarta beberapa hari terakhir, menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang biasa dipanggil Jokowi adalah akibat sistem tata ruang Jakarta banyak dilanggar.

"Banjir itu kompleks karena masalah tata ruang yang dilanggar-langgar," kata Jokowi usai menerima kunjungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta di Balai Agung, Balaikota DKI, Selasa.

Menurut dia, dalam perencanaan pada zaman penjajahan Belanda, Jakarta memiliki sekitar 300 waduk namun kini tinggal 30.

Selain itu, lanjut dia, hutan bakau serta ruang terbuka hijau yang dulu banyak dimiliki Jakarta kini sudah beralih menjadi perumahan, pusat perbelanjaan, hingga properti lainnya.

"Dulu rawa-rawa, hutan bakau, ruang terbuka hijau, tapi sekarang sudah jadi perumahan, mall, properti," katanya lalu mengemukakan. "Ya sulit, barangnya sudah jadi. Mau dipangkas? Kan ada izinnya."

Jokowi menyebutkan bahwa untuk melakukan penanganan banjir, tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan normalisasi di Kali Angke, Pesanggrahan, dan Sunter serta Sungai Ciliwung. Normalisasi tersebut menurut Jokowi  bisa mengurangi 8 hingga 10 titik banjir.

(dny)

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013