Jakarta (ANTARA) - Pebola basket putri Indonesia Dyah Lestari mengungkap tantangan ketika mengikuti dua nomor sekaligus yaitu 3x3 dan 5x5 di kejuaraan SEA Games 2023 Kamboja.

Ketika ditemui awak media seusai acara penyambutan kepulangan dari Negeri Angkor Watt di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu sore, Dyah mengaku tantangan mengikuti dua nomor sangat berat karena minimnya waktu istirahat.

“Tantangannya istimewa sih, dibilang berat, berat. Karena kan setelah main di 3x3 cuma rest sehari langsung 5x5,” kata Dyah.

Meski berat, atlet asal Wonosobo, Jawa Tengah itu berhasil meraih medali perunggu di nomor 3x3 dan medali emas di nomor 5x5.

“Untungnya pelatih kita coach Sophie (Sophie Lin) kayak ngerti lah dari pemain 3x3 biar rest dulu aja. Pas nanti game selanjutnya main lagi,” ucap Dyah.

Basket putri Indonesia 3x3 meraih perunggu setelah menekuk Kamboja 21-15. Sementara itu, basket putri 5x5 meraih emas setelah meraih kemenangan sempurna atas enam lawannya.

Atlet basket putri 25 tahun itu berharap preastasi ini bisa lebih baik atau minimal dapat dipertahankan.

“Next SEA Games semoga kita bisa mempertahankan, bisa lebih baik. Di ASEAN Games kita kasih yang terbaik,” ucap Dyah.

Dalam kesempatan yang sama, Dyah menginginkan kompetisi liga putri kembali rutin digelar setelah kompetisi terakhir bernama Srikandi Cup itu sebelumnya terhenti karena Covid-19.

“Berharap pengen banget kayak yang putra karena yang putra juga aktif, sedangkan yang putri kayak sebenarnya jadi apa enggak kompetisi untuk Liga Putri. Ya semoga ke depannya Liga Putri tetap jalan sih,” harap Dyah.


Baca juga: Basket putri sempurnakan emas dengan sapu bersih semua pertandingan
Baca juga: Basket putri ukir sejarah pastikan raih emas SEA Games 2023
Baca juga: Timnas 3x3 Putri turunkan roster Piala Asia di SEA Games


Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023