Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah dan DPR RI pada Rabu (17/5) membahas pemanfaatan tambahan kuota haji dari Arab Saudi serta persiapan penyelenggaraan pelayanan bagi jamaah haji.

Selain itu, ada warta mengenai program pemberian makanan tambahan untuk mencegah stunting dan upaya penanggulangan stunting di daerah yang dapat disimak kembali dalam rangkuman berita berikut.

Pemerintah segera rumuskan skema pemanfaatan tambahan kuota haji
 
Kementerian Agama segera merumuskan skema pemanfaatan tambahan kuota haji agar kuota tambahan tersebut dapat terserap secara optimal. "Beri kesempatan kami untuk merumuskan 8.000 kuota tambahan ini, bagaimana memanfaatkannya dan untuk siapa? Kalau untuk yang reguler kemarin itu kan sudah, di antaranya untuk prioritas lansia," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Menteri Agama usul tambahan kuota haji untuk jamaah di daftar tunggu
 
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan tambahan kuota haji diperuntukkan bagi jamaah calon haji dalam daftar tunggu. "Sebanyak 8.000 kuota tambahan diperuntukkan bagi jamaah calon haji daftar tunggu nomor urut berikutnya," kata dia.

Anggota DPR RI usul tambahan kuota haji untuk pendamping lansia

Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina mengusulkan sebagian dari tambahan kuota haji diperuntukkan bagi para pendamping calon haji lanjut usia (lansia) yang memerlukan perhatian khusus.
   
Kementerian Kesehatan meluncurkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal dalam upaya mencegah stunting pada anak.
 
Pemerintah Kota Bogor di Provinsi Jawa Barat melibatkan 6.717 aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai badan usaha milik daerah dalam pelaksanaan Program Peduli Stunting Melalui Telur (Penting-Lur). Dalam program tersebut, ASN dan pegawai badan usaha milik daerah menyumbangkan telur ayam kepada keluarga dengan anak berisiko stunting selama enam bulan.

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023