Jakarta (ANTARA) - Perusahaan farmasi BUMN PT Bio Farma menerima peserta program Kunjungan Lintas Nusantara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, yang diharapkan dapat membantu memperkuat eksistensinya di tingkat global.

Direktur Penelitian dan Pengembangan Bisnis Bio Farma Yuliana Indriati mengapresiasi kunjungan dari Kementerian Luar Negeri RI yang diharapkan dapat memperkuat eksistensi Bio Farma di pasar global.

“Terimakasih atas kunjungan ke Bio Farma, kami sangat bangga. Holding BUMN Farmasi ke depan ingin lebih berkiprah di pasar global dengan berbagai produk dan inovasi terbaru, tentunya dengan dukungan Bapak dan Ibu perwakilan RI di luar negeri” papar Yuliana dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.

Hadir dalam kunjungan itu Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemlu RI, Muhsin Syihab, Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kementerian dan Perwakilan, Pendekar Muda Leonard Sondakh, 6 calon Duta Besar RI dan 7 calon Konsulat Jenderal RI.

Baca juga: Bio Farma siapkan produksi vaksin COVID-19 untuk jangka panjang

Baca juga: Bio Farma-perusahaan farmasi AS kerja sama produksi Vaksin HPV


Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga, Kementerian Luar Negeri RI, Muhsin Syihab menyampaikan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan untuk melakukan kunjungan ke Bio Farma dan menyampaikan kebanggaan terhadap eksistensi Bio Farma dalam ekosistem kesehatan global.

Pada masa presidensi Indonesia di G-20, salah satu pilar prioritas Pemerintah Indonesia adalah Arsitek Kesehatan Global, yang dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan kesehatan dunia pasca COVID-19, dan karena Indonesia melihat dunia kesehatan akan semakin meningkat dengan adanya tantangan di masa depan.

"Kita perlu bangga memiliki Bio Farma karena banyak negara yang tidak memiliki perusahaan penelitian, pengembangan, distribusi, dan produksi vaksin kelas dunia. Bio Farma diharapkan dapat menjadi hub di Asia dan Pasifik, bahkan diharapkan dapat menjadi kebanggaan Asia," ujar Muhsin.

Dia juga menyampaikan perlu hadirnya sinergi yang semakin kuat antara Kementerian Luar Negeri RI dan Bio Farma. Untuk itu, perlu kerja sama strategis atau strategic partnership yang dapat bersinergi dengan Bio Farma.

"Dengan demikian, hub yang diharapkan dapat diimplementasikan dan semakin memperkuat eksistensi Bio Farma pada ekosistem kesehatan global dengan berbagai tantangan di masa depan” tuturnya.

Sementara itu Direktur Operasi Bio Farma, Rahman Roestan menyampaikan potensi kerja sama dari beberapa negara sahabat. Tindak lanjut dari beberapa hal yang menjadi rencana terkait hub MRNA di wilayah Asia.

“Terdapat beberapa perjalanan yang ke depan  diharapkan dapat mengoptimalkan agenda dari hub Asia dan Afrika” ujar dia.

Lebih dari 25 tahun Bio Farma mengekspor produk yang sesuai dengan standar WHO yang tentunya menjadi kebanggaan dan komitmen Bio Farma untuk semakin memperkuat ketahanan dan kesehatan secara global yang kedepannya dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi hingga kemandirian atau self reliance.*

Baca juga: Pekan Imunisasi jadi momen tingkatkan kesadaran pentingnya imunisasi

Baca juga: Kimia Farma buka 100 apotek baru di perkotaan hingga pegunungan Papua

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023