Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) menyatakan bahwa penyerapan tambahan kuota haji yang diberikan Arab Saudi dapat mengurangi antrean jamaah calon haji reguler maupun khusus di Indonesia.

"Saya kira ketika kita bisa memanfaatkan dan memaksimalkan tambahan kuota ini, akan lebih memendek masa antre jamaah, baik haji khusus dan reguler," kata Ketua Umum DPP AMPHURI Firman M. Nur di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Kementerian Agama mendapat tambahan kuota peserta haji dari Arab Saudi sebanyak 8.000 orang. Secara akumulasi, tahun ini Indonesia mendapat jatah 229.000 orang.

Tambahan tersebut diperoleh setelah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beserta jajaran terus berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Baca juga: Babel dapat kuota tambahan 39 calon haji 2023

Baca juga: Kemenag segera rumuskan pemanfaatan tambahan kuota haji


Firman mengapresiasi upaya Kemenag yang mendapatkan tambahan kuota haji. Capaian itu perlu mendapat dukungan dan kesiapan para penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) untuk bisa menyerap tambahan kuota tersebut.

"Karena ini kuota nasional, maka kami para penyelenggara haji khusus, siap menerima tambahan kuota, sebagaimana diatur UU 8 Tahun 2019 sebanyak delapan persen," kata dia.

Firman berharap tambahan kuota ini dapat terserap optimal. Pasalnya, penyerapan tambahan kuota dapat meningkatkan kepercayaan Saudi kepada Indonesia.

Di sisi lain, dengan adanya tambahan kuota tersebut, PIHK di bawah naungan AMPHURI juga siap memberikan pelayanan kepada jamaah calon haji khusus tambahan.

"Apapun kondisinya, AMPHURI siap menyerap kuota tambahan dan memberikan pelayanan kepada calon jamaah haji khusus yang siap berangkat dengan semaksimal mungkin," ujar Firman.*

Baca juga: Wamenag: Pembagian kuota tambahan haji segera ditindaklanjuti

Baca juga: Komisi VIII DPR RI usul tambahan kuota haji untuk pendamping lansia

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023