Saya dimarahi loh, saya nangis 3 hari 3 malam tidak dipanggil nama.
Jakarta (ANTARA) - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menegaskan tidak logis apabila Proklamator RI Soekarno dianggap bekerja sama dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
 
Hal itu disampaikan Megawati saat memberi sambutan dalam acara peluncuran 58 buku dalam rangka Hari Jadi Ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu.
 
Mulanya Megawati mengomentari Tap MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang menyebut Soekarno melindungi tokoh-tokoh Gerakan 30 September (G30S) PKI. Peraturan itu telah dicabut oleh Tap MPR Nomor I/MPR/2003.
 
Megawati menjelaskan bahwa Soekarno sempat dinobatkan sebagai presiden seumur hidup oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada tahun 1963.
 
"Kalau dengan TAP MPR itu dianggapnya bapak saya itu ada indikasi kerja sama dengan PKI, pusing saya. Dia presiden seumur hidup," kata Megawati.
 
Menurut Megawati, tak logis mengaitkan Soekarno dengan PKI. Pasalnya, Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI bertujuan mengambil alih kekuasaan. Sementara itu saat G-30-S/PKI berlangsung kekuasaan dipegang oleh Soekarno.
 
"Dia presiden seumur hidup dibilang mau melakukan tindakan (makar), padahal PKI 'kan mau mengambil kekuasaan. Logis apa tidak? Menurut saya tidak," ujarnya.
 
Selain itu, lanjut Megawati, dengan diangkatnya Bung Karno sebagai pahlawan nasional, tuduhan bahwa Bung Karno pernah berkhianat kepada bangsa dan negaranya gugur secara hukum.
 
Merujuk Pasal 25 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, seorang tokoh nasional dapat memperoleh gelar pahlawan.
 
Syaratnya, memiliki integritas moral dan keteladanan, berjasa terhadap bangsa dan negara, berkelakuan baik, dan setia, dan tidak pernah mengkhianati bangsa.
 
"Bung Karno sudah jadi pahlawan, seorang pahlawan, salah satu syarat yang utama tidak boleh berkhianat," ungkapnya.
 
Megawati pun sempat bertanya kepada Bung Karno mengenai persoalan tersebut. Namun, dirinya justru dimarahi oleh ayahnya.
 
"Saya dimarahi loh, saya nangis 3 hari 3 malam tidak dipanggil nama. Dia bilang apa, hei anak muda siapa tahu kamu soal republik ini. Hatiku rasanya hancur. Ini cerita real story," ucap Megawati.
 
Ia juga menyampaikan bahwa Bung Karno diam ketika dituduh bekerja sama dengan PKI karena tahu hal ini adalah sebuah permainan.
 
"Kamu tahu tidak Mega, ini bapak diam begini bukan bapak tidak punya kuasa, melainkan bapak tahu ini sebuah permainan. Nanti kalau kamu sudah makin besar, kamu cari tahu sendiri yang disebut permainan itu apa," tambahnya.
 
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini pun meminta kepada Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto untuk mencari tahu terkait dengan pernyataan Bung Karno tersebut.
 
"Nah, itu kamu cari tahu Andi (Gubernur Lemhannas), saya tahu tetapi saya tidak mau ngomong, kamu yang harus cari, Lemhanas yang mesti cari tahu sebenarnya apa karena itu perang geopolitik," imbuhnya.

Baca juga: Megawati ingatkan anak muda untuk meninggalkan zona nyaman
Baca juga: Megawati: Perang Rusia-Ukraina tampilkan sosok pemimpin kesatria

 

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023