Yang perlu dibantu tentu warga yang rumahnya hancur karena gempa. Sekarang sedang dilakukan `assessment`(penghitungan,red) terkait total kerugian bangunan yang hancur,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan saat ini pemerintah sedang berupaya menghitung kerugian seluruh bangunan yang rusak karena gempa di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada hari Selasa (22/1).

Menurut Agung penghitungan tersebut diperlukan karena warga sangat membutuhkan bantuan atas kerusakan tempat tinggalnya.

"Yang perlu dibantu tentu warga yang rumahnya hancur karena gempa. Sekarang sedang dilakukan `assessment`(penghitungan,red) terkait total kerugian bangunan yang hancur," kata Agung Laksono kepada ANTARA disela-sela kunjungan kerjanya ke Wamena, Papua, Kamis.

Agung mengatakan sejauh ini gempa di Kabupaten Pidie, Aceh, telah mendapatkan penanganan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Menurut politisi Golkar itu, gempa di sana skalanya cukup ditangani oleh lembaga terkait di daerah.

"Saya sudah mendapatkan laporan bahwa ada satu orang meninggal dunia di sana, dan beberapa ada yang luka-luka. Semuanya sudah ditangani oleh BPBD, dan dari skalanya memang cukup ditangani daerah," ujar dia.

Sebelumnya gempa berkekuatan 6.0 skala richter terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh, pada Selasa (22/1). Bupati Pidie Sarjani Abdullah mengatakan, sejauh ini diperkirakan sebanyak 152 unit rumah rusak di Kabupaten Pidie, Aceh.

Gempa juga mengakibatkan delapan unit masjid, dua unit meunasah (surau), 20 unit sekolah, dua unit kantor camat dan dua unit rumah di kompi Mane rusak.

Selain merusak bangunan gempa tersebut juga mengakibatkan satu orang tewas dan mengakibatkan 15 orang luka-luka.
(R028/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013