Tetap harus menjaga independensi agar semua orang merasa memiliki PITI sebagai sebuah organisasi yang besar.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Ali Mochtar Ngabalin berharap kepengurusan yang dipimpin Ipong Hembing dapat menjaga organisasi tetap independen.

"Saya berharap PITI tetap ada pada posisinya sebagai organisasi dakwah dan independen," kata Ali Mochtar Ngabalin usai menghadiri Muktamar Ke-2 PITI di Jakarta, Sabtu.

Dalam muktamar itu, terpilih Ipong Hembing sebagai Ketua Umum (Ketum) PITI. Ngabalin berharap Ipong mampu menjaga organisasi tidak tergerus arus perpolitikan menjelang Pemilu 2024.

"PITI tidak usah secara kelembagaan ke kiri atau ke kanan, tidak usah. Akan tetapi, orang-orang PITI boleh berpolitik," ujarnya.

Ngabalin mengatakan bahwa PITI dapat menjadi organisasi yang mengembangkan pesan-pesan negara dan pemerintah untuk kebersamaan di Indonesia. Tidak hanya itu, dia pun berharap PITI dapat mengembangkan aktivitas dakwah dalam membina generasi muda.

Menurut dia, PITI semestinya merangkul muslim Tionghoa di seluruh Indonesia agar organisasi ini bisa mendudukkan para mualaf keturunan Tionghoa dalam forum bersama yang membicarakan masa depan organisasi dan Indonesia.

"Tetap harus menjaga independensi agar semua orang merasa memiliki PITI sebagai sebuah organisasi yang besar," katanya menegaskan.

Sementara itu, Ketua Umum PITI Ipong Hembing mengatakan bahwa pihaknya akan merangkul seluruh mualaf dan anggota PITI agar tidak terprovokasi dengan isu SARA.

"Kami netral. Boleh berbeda-beda politik, tetapi jangan sampai ada keributan, dengan damai saja, nanti pendekatan semua pihak untuk mencapai kedamaian," ujarnya.

Ipong tidak ingin ada keributan di dalam organisasi karena persoalan politik, mengingat sesama muslimin dan muslimat adalah bersaudara.

"Kami semua berbeda suku, berbeda-beda agama, tetapi kami bersaudara dalam kemanusiaan. Tugas kami itu dakwah," katanya.

Baca juga: Jusuf Kalla ingatkan Persatuan Islam Tionghoa memberi dakwah terbaik
Baca juga: Pembina PITI: Tidak boleh ada istilah aseng, asing, cebong, dan kadrun

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023