Kami sangat setuju jika Ibukota Negara dipindahkan dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalteng. Sesuai ide Proklamator RI Bung Karno bahwa idealnya Ibukota berada di Palangka Raya, Kalteng,"
Jakarta (ANTARA News) - Politisi Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) AP Batubara menyambut wacana rencana pemindahan Ibukota Negara RI dari Kota Jakarta ke Kota lain yang lebih representatif, tidak macet dan banjir, serta jarang terjadi gempa.

"Kami sangat setuju jika Ibukota Negara dipindahkan dari Jakarta ke Palangka Raya, Kalteng.  Sesuai ide Proklamator RI Bung Karno bahwa idealnya Ibukota berada di Palangka Raya, Kalteng," kata AP Batubara di Jakarta, Kamis saat menanggapi wacana pemindahan Ibukota RI.

Menurut Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu, pemerintah seharusnya mulai merencanakan  pemindahan ibukota yang diberikan tenggang waktu lima tahun selesai.

"Masalah anggaran besar yang membebani APBN sudah sewajarnya karena biaya pemindahan dapat dilakukan secarta bertahap dalam waktu 5--10 tahun," katanya.

AP Batubara yang akrab disapa "AP" itu menegaskan, pemindahan Ibukota RI di Palangka Raya sangat tepat karena letaknya di tengah-tengah wilayah Indonesia, Pangka Raya juga bebas bencana banjir dan kemacetan lalu lintas, serta jarang terjadi gempa bumi.

"Jika rencana pemindahan dilaksanakan, saya mengusulkan Jakarta tetap dijadikan pusat perdagangan, bersama dengan kota lain, seperti Medan, Surabaya, dan Makassar," katanya.

Oleh karena itu, AP mengharapkan pemerintah sekarang atau pemerintah hasil Pemilu 2014 segera merencanakan program pemindahan Ibukota RI dari Jakarta ke Palangka Raya, sehingga dalam waktu lima tahun, semua infrastruktur gedung, jalan, perumahan pegawai instansi pemerintah tingkat pusat, sudah selesai dan siap pindah dari Jakarta.

AP menyatakan optimis dengan Ibukota RI pindah ke Palangka Raya, maka kinerja pemerintahan akan lebih efektif dan efisien, karena tidak tergangu dengan permasalahan banjir, kemacetan lalu lintas, sampah dan gempa.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi di Banjarmasin (23/1) mengatakan, pemindahan Ibukota RI bukan semudah membalik telapak tangan, namun bisa terwujud asalkan ada kesepahaman dan kajian lebih mendalam lagi.

"Karena pemindahan Ibukota RI tidak hanya memerlukan pemikiran, melainkan dari segi biaya juga harus menunjang serta berbagai pertimbangan lain," kata mantan pegawai Departemen Keuangan itu.

Menurut dia, memang sudah selayaknya Ibukota negara dipindah dari DKI. Kalimantan sangat siap dan merupakan kawasan strategis untuk menjadi tempat ibu kota RI.

"Pulau Kalimantan yang dianggap strategis untuk pemindahan Ibukota RI tersebut. Karena Pulau Borneo bila dilihat dari sisi bencana sangat kecil, seperti gempa dan banjir," kata politisi PKS tersebut.

"Layak atau tidak layak, Kalimantan merupakan daerah yang sangat strategis. siap atau tidak siap, Kalimantan masih sangat luas untuk membangun pemerintahan RI," demikian Riswandi.
(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013