Tokyo (ANTARA) - Para jamaah calon haji warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang menjalankan manasik haji sebagai persiapan ibadah sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Sekitar 70 jamaah calon haji melaksanakan manasik yang dipandu oleh Imam Masjid Bilal Nagano Ustadz Muhammad Anwar di Balai Indonesia, Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Tokyo, Minggu.

“Alhamdulillah setelah corona tahun 2022, 2021 dan 2022, kita tidak mengadakan dan memang dari travel Jepang tidak bisa memberangkatkan haji karena yang diutamakan negara-negara (mayoritas) Muslim,” kata Sekretaris Umum Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia Uwais Al Kindi.

Dia menyebutkan terdapat sekitar 600 jamaah calon haji yang diberangkatkan tahun ini yang difasilitasi oleh tiga agen perjalanan haji dan umroh resmi di Jepang.

“Masing-masing travel punya kuota 200 orang per tahunnya untuk berangkat haji. Alhamdulillah tahun ini sekitar 70 orang yang hadir langsung di sini. Yang lain hadir daring,” ujarnya.

Selain dari Tokyo, jamaah calon haji juga datang dari berbagai prefektur di Jepang, yang terjauh yakni dari Prefektur Aomori dan Prefektur Kagawa.

“Dari travel sendiri disediakan untuk manasik, cuma mungkin pakai Bahasa Inggris atau Bahasa Jepang. Kita fasilitasi di sini karena penyampaiannya menggunakan Bahasa Indonesia,” katanya.
Baca juga: PPIH cek kesiapan maktab untuk layani calon haji

Kegiatan manasik sendiri dimulai dari tausiyah yang berisi pengetahuan terkait syarat, rukun, sunnah dan larangan saat berhaji kemudian dilanjutkan dengan praktik.

Praktik itu sendiri terdiri dari cara menggunakan pakaian ihram, tawaf mengelilingi ka’bah tujuh kali hingga sai atau lari-lari kecil dari Shafa ke Marwah.

Terkait biaya haji di Jepang, yakni sekitar satu juta yen atau sama dengan biaya paket ONH Plus di Indonesia sekitar Rp120 juta.

Namun, Uwais mengatakan salah satu kemudahan beribadah haji dari Jepang adalah tanpa antre. “Dari waktu cenderung lebih singkat. Tidak mengantre, kalau di Indonesia bisa sampai 40-50 tahun antrenya. Kalau daftar di sini bisa langsung berangkat,” katanya.

Karena itu, Uwais mengimbau WNI Muslim yang tinggal di Jepang untuk memanfaatkan kemudahan tersebut.

“Saya berharap akan semakin banyak jamaah calon haji dari Indonesia yang berangkat karena mumpung di sini dan semua dimudahkan. Jangan pulang ke Indonesia sebelum haji di Jepang,” katanya.

Baca juga: Garuda Indonesia tambah petugas pelayanan pemberangkatan haji
Baca juga: Komisi VIII DPR RI minta Kemenag bagi kuota tambahan haji proporsional
Baca juga: AMPHURI: Penyerapan tambahan kuota haji dapat kurangi antrean jamaah

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023