Jakarta (ANTARA) -
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meresmikan Masjid Harfin Baitussalam di Universitas Perwira Purbalingga (Unperba), Jawa Tengah, Senin.

Peresmian ditandai penandatanganan berita acara serah terima masjid dari Ketua Umum Yayasan Harfin Gosari Gresik Deddy Harnoko Sucahyo kepada Bamsoet selaku Pembina Yayasan Perguruan Karya Bhakti Unperba, dilanjutkan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.

"Saya mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ketua Umum Yayasan Harfin Gosari Gresik, Bapak Deddy Harnoko Sucahyo, atas bantuan dan dukungan yang diberikan, sehingga kampus Unperba saat ini memiliki Masjid Harfin Baitussalam," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.

Bamsoet berharap, masjid yang berukuran luas 10 x 12 meter dan terdiri dari dua lantai itu dapat menjadi rumah keselamatan, baik bagi segenap civitas akademika dan keluarga besar Unperba maupun masyarakat sekitar, sebagaimana arti dari nama masjid tersebut.

Menurut Bamsoet, kehadiran masjid di kawasan kampus sejatinya merupakan bagian dari implementasi amanat konstitusi, yakni Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sistem pendidikan nasional diselenggarakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta akhlak mulia.

"Amanat konstitusi tersebut dimaknai bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikan tidak hanya sekadar untuk melahirkan sumber daya manusia yang cerdas dan terampil saja, tetapi juga berkarakter dan berakhlak mulia," ujarnya.

Bamsoet berharap Masjid Harfin Baitussalam dapat membuat aman dan nyaman suasana di sekitar kampus, serta bisa berkontribusi besar terhadap peningkatan iman dan takwa keluarga besar civitas akademika Unperba.

Dia menambahkan, dewasa ini pembangunan karakter bangsa kian penting dan krusial, khususnya bagi generasi muda karena derasnya arus globalisasi yang tidak hanya mendorong beberapa kemajuan material, tetapi juga menghadirkan berbagai dampak dan tantangan.

Salah satu contohnya, kata dia, adalah demoralisasi generasi muda yang tergambar dari maraknya aksi kriminalitas, anarkisme, vandalisme, seks bebas, hingga penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda.

"Kita juga merasakan mulai memudarnya identitas dan jati diri ke-Indonesiaan. Nilai-nilai kearifan lokal seperti sopan santun, keberadaban sikap dan perilaku, mulai tergerus dan terpinggirkan oleh gaya hidup hedonis, individualis, egois, dan pragmatis," ucap Bamsoet.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023