Meski kemarin banjir, stok darah kami masih aman dan jumlahnya terkendali
Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia mengimbau warga agar aktif mendonorkan darah untuk mengantisipasi wabah penyakit pascabanjir seperti demam berdarah dengue (DBD) menyusul batalnya sejumlah kegiatan menyumbang darah oleh berbagai instansi pemerintah dan swasta akibat banjir.

 "Kami mengimbau pihak TNI, Polri, instansi pemerintah, instansi swasta dan masyarakat untuk menyumbangkan darah untuk mengantisipasi penyakit seperti demam berdarah ini," kata Kepala Bidang Pengadaan Darah Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta Udja Bachrul Sani dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Meski mengeluarkan imbauan agar masyarakat dapat aktif mendonor, Udja mengatakan pembatalan maupun keterlambatan kegiatan donor darah selama banjir belum mengganggu upaya pengumpulan darah di wilayah DKI Jakarta.

"Hingga hari Jumat kemarin, penyaluran darah untuk pasien di rumah sakit masih aman," ujar Udja yang menyebutkan persediaan kantong darah di PMI masih dalam jumlah yang aman hingga tidak perlu terjadi kekhawatiran.

"Meski kemarin banjir, stok darah kami masih aman dan jumlahnya terkendali. Namun kami tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan donor darah seperti biasa," ujarnya.

Untuk membantu mengumpulkan darah di wilayah DKI Jakarta, pihak UDD PMI DKI juga meminta kepada keluarga pasien yang membutuhkan darah membawa kerabat guna menyumbangkan darahnya.

"Donor langsung dari keluarga pasien cukup efektif untuk memenuhi permintaan darah sampai saat ini," kata Udja.

Pihak UDD PMI DKI Jakarta juga meminta masyarakat mewaspadai timbulnya penyakit demam berdarah yang biasa muncul pascabanjir, karena genangan air pascabanjir dapat menyebabkan berkembangbiaknya jentik nyamuk.

Kebutuhan darah di Provinsi DKI Jakarta setiap harinya mencapai 800-1.000 kantong darah dan dari jumlah tersebut, PMI memenuhi permintaan darah dengan memobilisasi 12 hingga 14 mobil unit setiap hari.

Namun saat banjir, PMI hanya dapat memobilisasi dua mobil unit yang dapat melayani donor darah sehingga kemungkinan pengumpulan kantong darah dapat terganggu.

(A043) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013