Teknologi ini memungkinkan untuk menjatuhkan hujan di luar area rawan banjir contohnya dialihkan ke laut."
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menyatakan program rekayasa hujan senilai Rp13 miliar dari posnya tetap akan dilakukan selama dua bulan mulai 26 Januari-25 Maret 2013 dengan bekerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC tetap akan dilakukan sampai 25 Maret 2012 dengan dana kami sebesar Rp13 miliar," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Minggu.

Sutopo mengatakan pelaksanaan TMC dilakukan dengan mengerahkan empat pesawat terbang yaitu satu Hercules C-130 TNI AU dan tiga pesawat CASA 212-200 untuk mempercepat awan menjadi hujan.

Penerbangan dilakukan setiap hari dengan menjatuhkan hujan buatan sekaligus mendistribusikan hujan tersebut di luar area rawan banjir, contohnya ke laut lepas.

"Teknologi ini memungkinkan untuk menjatuhkan hujan di luar area rawan banjir contohnya dialihkan ke laut," katanya.

Dengan teknologi itu, banjir diatasi dengan cara menghambat pertumbuhan awan tempat dipasang 25 titik GBG (Ground Based Generator) yang membakar flare berisi bahan higroskopis (NaCl).

Operasi itu juga didukung tiga radar hujan dan enam stasiun pos meteorologi di mana Posko Hercules berada di Lanud Halim Perdanakusuma sedangkan tiga Casa berada di lapangan terbang Pondok Cabe.

"Dengan membuat hujan buatan melalui TMC ini kami perkirakan akan mampu mengurangi hujan di Jakarta sekitar 30 persen," kata serta mengatakan "selain itu semua sungai yang mengalir ke wilayah Jakarta, dalam kondisi aman dan normal sehingga masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu cemas."

(H016/A011)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013