"dukungan internasional bagi Yaman untuk mendorong rekonsiliasi politik seperti yang diprakarsai Teluk...
Sanaa (ANTARA News) - Delegasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Ahad memulai kunjungan singkat di Yaman dalam dorongan nyata membantu Presiden Abdrabuh Mansur Hadi mengatasi masalah penghambat perundingan rekonsiliasi nasional.

Delegasi DK PBB itu, yang termasuk ketua dan para anggota penting badan dunia itu, melakukan perundingan dengan Hadi, kata televisi pemerintah dan menambahkan tim itu kemudian akan bertemu dengan para anggota pemerintah.

Televisi itu menyebut kunjungan tersebut sebagai "dukungan internasional bagi Yaman untuk mendorong rekonsiliasi politik seperti yang diprakarsai Teluk yang mengakhiri kekuasaan Saleh setelah hampir setahun pertumpahan darah. Demikian diberitakan AFP--yang dipantau ANTARA News, di Jakarta, Ahad.

Kunjungan itu dilakukan saat Sanaa berusaha menyelenggarakan konferensi dialog nasional yang akan menghasilkan satu konstitusi baru dan pemilihan-pemilihan presiden dan parlemen Februari 2014, yang akan mengakhiri periode transisi dua tahun.

Konferensi itu, yang menurut rencana diselenggarakan pertengahan November lalu telah beberapa kali ditunda karena sejumlah faksi dari Gerakan Selatan, yang berjuang bagi otonomi atau pemisahan dari bagi daerah selatan yang dulu adalah satu negara tersendiri, menolak ikut serta dalam perundingan itu.

Setelah wilayah Utara dan Selatan Yaman bersatu tahun 1994, usaha pemisahan diri itu ditumpas oleh pasukan Sanaa dan sejak itu para warga selatan mengeluhkan mereka didiskriminasi.

Utusan khusus PBB Jamal Benomar mengatakan kunjungan tim itu "mencerminkan keinginan Dewan Keamanan PBB untuk mendorong rekonsiliasi dan menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi pelaksanaan ketentuan-ketentuan prakarsa Teluk itu."

Ia mengemukakan kepada televisi itu bahwa "proses itu sulit," dan mendesak semua partai Yaman "menyadari bahwa ada satu kesempatan bersejarah dan ikut dalam dialog nasional tanpa prasyarat-prasyarat untuk menyelesaikan semua masalah Yaman, termasuk persoalan daerah selatan."
(H-RN)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013