Ada juga yang menderita diare akibat kondisi air yang kotor dan bercampur lumpur dari Sungai Citarum."
Bekasi (ANTARA News) - Polresta Bekasi, Jawa Barat, mencatat sedikitnya 300 warga yang menjadi korban banjir di pesisir Muaragembong menderita penyakit gatal-gatal dan infeksi saluran nafas.

"Data itu kita rangkum dari posko pengobatan gratis untuk korban banjir yang didirikan Polresta di Kecamatan Muara Gembong sejak 20 Januari lalu," ujar Humas Polresta Bekasi, AKP Bambang Wahyudi, di Cikarang, Minggu.

Menurut dia, posko kesehatan gratis tersebut langsung disambut antusias oleh ratusan warga setempat yang membutuhkan pengobatan.

"Selama ini warga di pesisir laut Muara Gembong ini kesulitan untuk memperoleh akses perawatan akibat jauh dari puskesmas," katanya.

Menurut dia, penyakit yang diderita warga pascabanjir yakni gatal-gatal di sejumlah bagian tubuh, kutu air, dan masalah pada pernafasan.

"Ada juga yang menderita diare akibat kondisi air yang kotor dan bercampur lumpur dari Sungai Citarum," ujarnya.

Selain membuka posko kesehatan gratis, kata dia, pihaknya juga menyediakan kantin mie instan secara cuma-cuma yang diperuntukan bagi para korban banjir dan relawan yang berkumjung ke lokasi itu.

"Kantin ini menyediakan menu makanan yang sifatnya instan dan diberikan secara gratis," katanya. (AFR/Z003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013