Dari semula tujuh anak mengalami kurang gizi dan stunting pada 2021, menjadi tidak ada pada saat ini.
Jakarta (ANTARA) - Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, sukses masuk  lima besar kelurahan terbaik dalam menekan angka stunting pada 2023.

"Poin yang baik dari Balimester adanya upaya menurunkan stunting. Dari semula tujuh anak mengalami kurang gizi dan stunting pada 2021, menjadi tidak ada pada saat ini. Itu menjadi upaya yang clear and clean, bahwa ada semangat dari Kelurahan Balimester," kata Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Iin Mutmainah di Jakarta, Rabu.

Selain Kelurahan Balimester, empat kelurahan lainnya yang masuk lima besar kelurahan terbaik 2023, yakni Kelurahan Pondok Kopi, Kelurahan Susukan, Kelurahan Lubang Buaya, dan Kelurahan Makasar. Nantinya, tiga terbaik akan diseleksi dalam penilaian akhir.

"Penilaian didasarkan dari kinerja jajaran kelurahan dalam menangani stunting di setiap bidang pada dua tahun sebelumnya," kata Iin yang juga Pembina Tim Penilai Lomba Kelurahan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur 2023.

Lomba itu diharapkan memotivasi setiap kelurahan meningkatkan pelayanan masyarakat, pembangunan wilayah, serta penangan program prioritas (penanganan banjir, kemacetan, peningkatan ekonomi masyarakat, dan penanganan stunting).

Selain stunting, penilaian lainnya terkait adanya pertanian kota (urban farming) seperti padi, pohon anggur, hidroponik, hingga Penataan Titik Unggulan (PTU) yang terdapat di kolong Jalan Layang (Flyover) Basuki Rahmat melalui kolaborasi dengan  swasta.

Hal lainnya, yakni tertib administrasi di bidang pemerintah, kesejahteraan rakyat, dan ekonomi pembangunan lingkungan hidup.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur sekaligus Sekretaris Lomba Kelurahan tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur, Nuke Dasri, menjelaskan, indikator lomba kelurahan tingkat kota tersebut yakni bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pendataan yang valid, pembangunan fisik, seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Selain itu, program prioritas dalam penanganan banjir, kemacetan, peningkatan ekonomi masyarakat; inovasi dan program unggulan seperti penurunan stunting yang menjadi program Pemprov DKI Jakarta.

"Ini bukti Pak Lurah sudah bekerja, Pak Lurah juga bisa bekerja sama dengan masyarakat, dengan Puskesmas, dan unsur masyarakat dalam berkolaborasi mengentaskan stunting yang ada di Balimester ini," kata Nuke.

Pemkot Jakarta Timur pun menargetkan angka tengkes (stunting) di wilayahnya bisa terus ditekan hingga di bawah angka 10 persen pada 2024.

"Keinginan saya angka stunting di Jakarta Timur bisa ditekan hingga di bawah angka 10 persen pada 2024," kata Wali Kota Jaktim Muhammad Anwar beberapa waktu lalu.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Untuk wilayah DKI Jakarta, kata Anwar, angka stunting di wilayah Jakarta Timur saat ini paling rendah dibandingkan wilayah lainnya, yakni 13,4 persen.

"Angka ini pun lebih rendah dibandingkan angka stunting di DKI Jakarta, yakni 14,8 persen," ujarnya.

Bahkan, lanjut Anwar, angka stunting di Jakarta Timur sudah melampaui instruksi Presiden RI dengan target 14 persen.
Baca juga: Pj Gubernur DKI puji inovasi pelayanan kesehatan masyarakat di Jakut
Baca juga: Sudinkes Jakbar adakan bimbingan untuk tekan angka stunting balita
Baca juga: Dinsos DKI pastikan seluruh balita stunting dapat jaminan sosial

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023