... kami tidak melihat ada fleksibilitas apapun... "
Moskow (ANTARA News) - Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, menegaskan tidak ada keluwesan alias "toleransi" di dalam sengketa atas rencana perisai pertahanan peluru kendali Amerika Serikat, dan memperingatkan perlombaan senjata baru bisa muncul jika pembicaraan gagal.

"Jika kita berbicara tentang subyek itu sendiri, itu sangat sulit. Dan sejauh ini kami tidak melihat ada fleksibilitas apapun," katanya, di Moskow.

"Tidak ada solusi mudah dalam hal pertahanan anti-rudal. Tidak ada keluwesan. Kami tidak mengubah posisi kami sebelum Amerika Serikat memiliki satu pendapat dengan Federasi Rusia," katanya.

Disayangkan, Kremlin memiliki pandangan berbeda dengan Gedung Putih. "Dan posisi ini tidak bisa semakin lebih dekat," kata Medvedev, dalam satu wawancara dengan CNN.

Ada satu "insiden" pada Maret 2012 melatari sikap Kremlin itu. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, seolah "keceplosan" bicara melalui mikrofon saat bicara tentang kolega Rusianya, Presiden Rusia (saat itu), Dmitri Medvedev. 

Bahwa Medvedev akan menyampaikan pesan kepada Perdana Menteri Rusia, Vladimir Putin, tentang keluwesan Obama tentang peluru kendalinya jika nanti terpilih lagi. Konsep anti peluru kendali pernah digagas Presiden Amerika Serikat (saat itu), Ronald Reagan, dinamakan Star Wars.

Rusia menegaskan, Amerika Serikat harus menetapkan jaminan perisai peluru kendali tidak akan diarahkan terhadap Rusia dalam dokumen yang mengikat secara hukum, sesuatu yang ditolak Washington.

Rusia telah berjanji menyebarkan sejumlah tindakan guna mengatasi setiap pertahanan perisai rudal NATO di Eropa, termasuk penyebaran ke depan rudal nuklir taktis di daerah kantong Baltik, di Kaliningrad.

(H-AK)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013