Blitar (ANTARA) - Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur, menilai penyelenggaraan KTT ASEAN juga bisa berdampak positif terhadap kedatangan wisatawan asing terutama Asia Tenggara ke Blitar.

"ASEAN itu tidak lepas dari Bung Karno dari sejarahnya. Dengan penyelenggaraan KTT ASEAN tentunya bisa berdampak teman-teman dan warga negara di luar Indonesia ingin berkunjung ke Blitar," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Blitar Mujianto di Blitar, Kamis.

Pihaknya menilai pengunjung pastinya ingin mengetahui berbagai hal tentang Bung Karno, termasuk lokasi makamnya di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, lokasi perpustakaan Bung Karno (UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno) yang juga berada di area makam, hingga rumah masa kecilnya di Istana Gebang, Kota Blitar.

"Mereka pastinya ingin tahu seperti apa sosok Bung Karno dan dimakamkan dimana," katanya.

Ia pun mengatakan, selama ini kunjungan wisatawan cukup banyak di makam Bung Karno. Tempat ini masih menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan.

Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada juga wisatawan asing yang juga berkunjung ke lokasi makam Bung Karno. Mereka datang dengan keluarga maupun naik bus-bus wisata.

Setiap hari, kata dia, ada ribuan orang wisatawan yang berkunjung. Jumlah kunjungan akan lebih banyak lagi jika di waktu akhir pekan seperti hari Sabtu atau Minggu.

Apalagi setelah pandemi COVID-19, aktivitas di lokasi makam juga dibuka seperti sebelum pandemi.

Ia pun menambahkan, wisatawan asing yang ingin berkunjung pun tidak perlu khawatir jika kesulitan mencari guide atau yang memandu. Ada tim guide yang siap membantu.

"Di Istana Gebang banyak guide yang siap membantu jika ada wisatawan asing yang berkunjung dan ingin lebih banyak tahu tentang sejarah dan Bung Karno," kata dia.

Selain itu, di lokasi wisata juga banyak yang berjualan aksesori maupun berbagai produk hasil UMKM.

Dengan kunjungan wisatawan yang semakin banyak, tentunya juga berpotensi meningkatkan pendapatan para UMKM di kota ini.

Ada beragam oleh-oleh yang bisa dibeli dari para penjual di pusat oleh-oleh yang berada di sekitar makam.

Kunjungan wisatawan tersebut juga berdampak positif pada para pemilik becak, yakni kendaraan roda tiga yang mengangkut warga.

Alat transportasi dengan tenaga manusia itu banyak dimanfaatkan warga, mengantar wisatawan yang ingin berkunjung ke lokasi makam. Hal itu salah satunya karena lokasi parkir dengan lokasi makam yang juga cukup jauh.

Baca juga: Konservasi tukik jadi andalan wisata desa di Blitar ini

Baca juga: Lahar beku di Blitar jadi obyek wisata

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023