Beijing (ANTARA) - Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN diuntungkan oleh keberadaan jalur kereta api China-Laos yang beroperasi sejak tahun lalu.

"Angkutan barang dari beberapa negara ASEAN diuntungkan jalur transportasi emas tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Kamis.

Menurut dia, sejak jalur tersebut dibuka dua arah sebanyak 3,26 juta ton kargo komoditas ekspor dari Laos dan Thailand ke China.

"Saat ini beras ketan dari Laos dan durian dari Thailand hanya membutuhkan waktu tiga hari sampai ke meja konsumen di China," katanya.

Proyek jaringan kereta tersebut telah mempekerjakan 3.500 warga Laos dan membuka 100.000 lapangan kerja tidak langsung, mulai dari sektor logistik, transportasi, perdagangan, hingga pariwisata.

"Semakin banyak anak muda di Laos yang memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan ke luar," kata Mao.

Pembangunan jalur kereta api tersebut juga memprioritaskan konservasi lingkungan dengan menghindari enam kawasan konservasi dan budaya serta hutan lindung nasional. Ia menyebutkan terdapat sekitar 3 juta meter persegi lahan penghijauan di sekitar rel jalur tersebut.

"Kereta api China-Laos melambangkan kesuksesan kerja sama Sabuk Jalan Sutera yang diprakarsai China. Kami ingin berbagi peluang lebih banyak dengan negara-negara di kawasan untuk mencapai kemakmuran bersama," kata Mao Ning. 

Baca juga: China-Laos bicarakan mekanisme keimigrasian penumpang kereta api
Baca juga: China-Laos terhubung jalur kereta api 1.035 kilometer
Baca juga: Tentara China menuju Laos memakai kereta api

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023