Warga tinggal di sekitar Kali Batang (Desa Dompase), dan Kali Batu Awang (Desa Kora-Kora dan Karalung) diharapkan tetap waspada
Manado (ANTARA) - Luncuran lava Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mengancam tiga permukiman warga yang tinggal di sekitar kali yang berhulu dari puncak kawah.

"Kami sementara melakukan pemantauan atas risiko terdampak material vulkanik," sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis.

Potensi ancaman warga yang tinggal di sekitar kali adalah guguran awan panas ataupun luncuran material vulkanik yang terbawa akibat hujan deras.

"Karena itu kami terus berharap warga berhati-hati dan terus mendengarkan instruksi pemerintah daerah ataupun personel pos pengamatan gunung api," ujarnya.

Ketiga permukiman warga yang mendapatkan perhatian ekstra atas ancaman material vulkanik Gunung Karangetang adalah Desa Dompase, Kecamatan Siau Tengah, Desa Kora-Kora (Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur),  dan Desa Karalung Kecamatan Siau Timur.

Baca juga: Badan Geologi ungkap peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Karangetang

"Warga tinggal di sekitar Kali Batang (Desa Dompase), dan Kali Batu Awang (Desa Kora-Kora dan Karalung) diharapkan tetap waspada," ujarnya.

BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro, kata Sonny, terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) maupun petugas Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang terkait dengan evakuasi.

"Kalau memang sudah dalam posisi membahayakan, setelah dikoordinasikan harus dievakuasi, maka upaya itu akan dilakukan. Tapi untuk saat ini belum dilakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman," katanya.

Status Gunung Karangetang kembali dinaikkan statusnya menjadi Siaga, setelah di akhir April diturunkan statusnya dari Siaga ke Waspada.

Baca juga: Guguran lava pijar Karangetang mengarah ke sejumlah kali

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023