Ada tiga skenario mengenai proyeksi aset tahun ini. Pertama, pencapaian yang sama dengan tahun 2012. Kedua, mengalami kenaikan 5 persen. Ketiga, mengalami kenaikan 10 persen. APPI cenderung pada skenario ketiga,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Wiwie Kurnia memperkirakan total aset industri pembiayaan meningkat 10 persen pada 2013 dari estimasi pencapaian 2012 sebesar Rp350 triliun.

"Ada tiga skenario mengenai proyeksi aset tahun ini. Pertama, pencapaian yang sama dengan tahun 2012. Kedua, mengalami kenaikan 5 persen. Ketiga, mengalami kenaikan 10 persen. APPI cenderung pada skenario ketiga," kata Wiwie Kurnia usai menghadiri pertemuan anggota dan Apresiasi APPI di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, APPI mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan skenario tersebut disamping melihat ekonomi dunia berpengaruh baik atau tidak.

"Faktor tersebut timbul dari Peraturan Menteri Keuangan terkait pembiayaan yang dikeluarkan 2012. Peraturan itu antara lain ketentuan uang muka minimal (down payment/DP) kredit kendaraan sepeda motor serta kewajiban pendaftaran fidusia," katanya.

Berdasarkan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, total aset industri pembiayaan mencapai Rp300,18 triliun pada November 2012. Pembiayaan konsumen berkontribusi sebesar Rp188,59 triliun, sewa guna usaha sebesar Rp106,72 serta anjak piutang Rp4,86 triliun.

Ia mengungkapkan ketentuan yang diberlakukan tahun lalu sebetulnya sudah memberatkan Industri ditambah aturan DP juga diberlakukan untuk bisnis pembiayaan syariah.

"Kami belum bisa memberikan keterangan mengenai hasil pembiayaan di industri sepanjang 2012 karena data pembiayaan industri sedang dalam proses tahap audit. Tunggu aja hasilnya," kata dia.

Sebelumnya, Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Firdaus Djaelani mengungkapkan pendanaan perusahaan pembiayaan memang lebih banyak berasal dari pinjaman perbankan. Padahal, sejumlah kegagalan dari perusahaan pembiayaan di Indonesia berdampak pada kekacauan sektor perbankan.

"Jadi perusahaan pembiayaan harus cari sumber dana baru seperti dana pensiun dan asuransi," kata dia.
(A063/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013