ekosistem mangrove telah memberikan kemanfaatan baik dari sisi ekologi, ekonomi, dan sosial
Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sabtu menggelar Festival Mangrove ke-4 Jawa Timur di dalam kawasan ekowisata hutan mangrove yang berada di kawasan pesisir Pantai Cengkrong, Kabupaten Trenggalek.

Seremoni pembukaan Festival Mangrove Jatim edisi ke empat ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan jajaran.

"Kita memang secara rutin melakukan penanaman mangrove. Rasanya hampir di semua titik dimana ada hutan mangrove kita sudah sempat menanam bersama banyak komunitas," kata Khofifah dalam pidato sambutannya saat membuka gelaran Festival Mangrove Jatim di Pancer Cengkrong, Trenggalek.

Festival mangrove memang rutin digelar sejak Khofifah memimpin Jawa Timur, berawal dari kebiasaannya menanam mangrove dengan berbagai komunitas.

Merasakan dampak positifnya kemudian mantan Mensos itu mencoba maksimalkan dengan menggelar festival mangrove di beberapa kawasan pesisir di Jawa Timur.

Baca juga: Gubernur Jatim serahkan SK pengelolaan mangrove
Baca juga: Pemprov Jatim gelar festival mangrove di Pasuruan


Sebelumnya, Festival Mangrove edisi pertama digelar di Kabupaten Pasuruan pada 2020, edisi kedua di Kabupaten Sampang pada 2021, dan edisi ketiga di Kabupaten Sidoarjo pada 2022.

Hampir sama dengan gelaran-gelaran sebelumnya, Festival Mangrove ke-4 Jawa Timur kali ini terselenggara berkat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) dan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (tengah) melepasliarkan aneka satwa burung endemik dalam rangkaian pembukaan Festival Mangrove ke-4 jawa Timur di kaa0wasan Ekowisata Mangrove Pancer Cengkrong, Trenggalek, Sabtu (27/5/2023). ANTARA/HO-Prokopim Trenggalek

Seluruh rangkaian kegiatan mulai perencanaan, persiapan serta pelaksanaan hingga akhir didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, HNSI Jawa Timur, SKK Migas Perwakilan Jabanusra, PT Pelabuhan Indonesia Regional 3, IKA Unair, Yagasu, Unesa, Universitas Brawijaya, Bank Jatim, BRI, Nestle Indonesia, korporat, NGO serta para pegiat lingkungan di Jawa Timur.

Menurut Khofifah, Ekowisata Mangrove Cengkrong dipilih karena dinilai telah memberi berkah dari kegiatan konservasi ekosistem mangrove yang kemudian bisa menjadi tempat wisata yang menghasilkan ekonomi bagi masyarakat.

Total ada 5.000-an bibit mangrove dan bibit pohon produktif ditanam. Gubernur Khofifah dan peserta festival juga melepasliarkan sebanyak 548 ekor burung dengan jenis perkutut, tekukur, pleci, prenjak, peking manyar dan peking kaji serta 527 ekor benih ikan bandeng dan 20.000 benih udang windu.

"Festival Mangrove merupakan salah satu upaya untuk membangun sinergi hulu hilir yang lebih luas dalam menjaga ekosistem mangrove. Hal ini karena ekosistem mangrove telah memberikan kemanfaatan baik dari sisi ekologi, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat pesisir," katanya.

Menurutnya, banyak jenis hilirisasi mangrove yang sudah tumbuh dan berkembang menjadi produk-produk UMKM hingga produk yang sudah go international.

Dijelaskan, Jawa Timur memiliki kawasan mangrove terluas se-Pulau Jawa, yakni mencapai 27.221 hektare atau 48 persen dari kawasan mangrove yang ada di Pulau Jawa.

Tercatat dari tahun 2020-2022 telah dilaksanakan penanaman mangrove di pesisir Jawa Timur yang dilakukan pemerintah dan para pihak seluas 1.820,83 hektare atau sejumlah 6.133.384 batang bibit mangrove.

Baca juga: Gubernur Khofifah ajak cintai lingkungan melalui tindakan sederhana
Baca juga: Gubernur Jatim ajak masyarakat hidupkan kembali tradisi menanam
Baca juga: Pelindo rehabilitasi lahan mangrove di Probolinggo Jatim

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023