Oleh karena itu saya minta doa dan dukungannya agar Rizal Ramli menjadi presiden 2014, agar hal seperti itu tidak terjadi lagi,"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli meminta dukungan dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) terkait rencananya maju dalam pemilihan presiden 2014.

Permintaan itu dilontarkan Rizal saat menjadi pembicara Seminar Kebangsaan Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang digelar KSPI di Jakarta, Kamis.

Pada kesempatan tersebut Rizal berbicara mengenai sumber daya alam yang dikelola negara saat ini belum sepenuhnya dinikmati oleh rakyat. Menurut dia diperlukan amandemen dalam undang-undang agar isinya berbunyi sumber daya alam dimiliki rakyat, dikelola negara dan untuk kepentingan rakyat sebesar-besarnya.

"Di dalam undang-undang, sumber daya alam itu harus ada kata dimiliki rakyat, agar peruntukannya benar-benar demi rakyat sebesar-besarnya, dan jangan seperti di Kalimantan sumber daya alam dikelola negara namun dimanfaatkan perusahaan asing. Oleh karena itu saya minta doa dan dukungannya agar Rizal Ramli menjadi presiden 2014, agar hal seperti itu tidak terjadi lagi," kata dia.

Pernyataan Rizal disambut tepuk tangan para peserta diskusi yang merupakan anggota KSPI. Seusai diskusi beberapa peserta berebut berfoto bersama Rizal Ramli.

"Ayo foto sama calon presiden dulu," ujar beberapa peserta diskusi.

Sementara itu, saat diwawancarai Rizal mengakui dirinya siap maju sebagai presiden 2014, asalkan ada dukungan dari rakyat dan kelompok serikat pekerja.

"Serikat pekerja itu memiliki massa besar. Ada pemimpin di suatu negara yang terpilih tanpa diduga-duga karena dukungan serikat pekerja," kata dia.

Menurut data KSPI, total pekerja formal di Indonesia mencapai 33 juta jiwa, sementara pekerja informal 71 juta jiwa.

Rizal menilai jumlah tersebut sangat besar untuk menentukan keberhasilan pemimpin maju sebagai presiden.

"Asalkan ada dukungan rakyat dan pekerja, maka tinggal menemukan gerbongnya saja," ujar dia.
(R028/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013