Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) hari ini cukup besar di tengah kondisi pasar keuangan global yang terlihat mulai stabil.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan minat investor yang cukup besar tercermin dari penawaran masuk (incoming bids) mencapai Rp58,44 triliun atau 3,44 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya.

Dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp15 triliun dari penawaran masuk pada lelang hari ini.

Kondisi pasar keuangan global terlihat mulai stabil dipengaruhi meredanya tekanan di pasar atas isu plafon utang (debt ceiling) di Amerika Serikat (AS), dimana Presiden AS dan Pimpinan Parlemen AS telah mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang Negeri Paman Sam dan mencegah gagal bayar.

Selain itu, kondisi perekonomian domestik cukup positif, antara lain pinjaman perbankan tetap tumbuh di bulan April 2023 sebesar 8,08 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) dan laju inflasi terkendali.

Deni mengungkapkan, mayoritas permintaan investor lelang kali ini pada seri SUN dengan tenor 5 tahun, 7 tahun (seri Sustainable Development Goals/SDGs), dan 10 tahun, yang memiliki total penawaran sebesar Rp36,38 triliun (62,25 persen dari total penawaran masuk) dan dimenangkan sebesar Rp7,85 triliun (52 persen dari total penawaran yang dimenangkan).

Penawaran masuk investor asing pada lelang SUN hari ini tercatat sebesar Rp5,05 triliun. Jumlah tersebut mayoritas pada seri SUN tenor 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun yaitu sebesar Rp3,9 triliun atau 77,23 persen dari total penawaran masuk investor asing, yang dimenangkan sebesar Rp840 miliar atau 16,63 persen dari total penawaran masuk investor.

Seri FRDSG001 mencatat penawaran masuk terbesar kedua setelah FR0096 (tenor 10 tahun), namun demikian penawaran imbal hasil yang masuk melebihi rentang atau batasan imbal hasil yang digunakan sebagai pedoman dalam menentukan penawaran imbal hasil untuk dapat dimenangkan pemerintah. Dengan demikian pada lelang hari ini, penawaran FRSDG001 tidak ada yang dimenangkan.

Ia melanjutkan, imbal hasil rata-rata tertimbang atau Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN hari ini secara umum cukup kompetitif terutama jika dibandingkan dengan level pasar sekunder pada sehari sebelum lelang. Perubahan WAY pada lelang hari ini umumnya turun sebesar 2 basis poin (bps) sampai dengan 5 bps.

Penurunan terbesar yakni pada SUN tenor 20 tahun sebesar 5 bps dengan WAY 6,7 persen. Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2023.

Baca juga: Kemenkeu: Minat investor lelang SUN naik berkat ekspektasi dovish Fed
Baca juga: Pemerintah terbitkan obligasi global senilai 3 miliar dolar AS
Baca juga: Kemenkeu: Surplus APBN jadi katalis positif lelang surat utang negara

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023