London (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Selasa menuduh Barat "mendukung genosida" di Ukraina melalui dukungannya terhadap rencana perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang ia klaim akan "menghancurkan segala hal berbau Rusia" di Ukraina timur dan Krimea.

Lavrov, yang mengatakan hal itu saat kunjungannya ke Afrika, tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya. Rusia sejak lama menuduh Barat mengabaikan apa yang dikatakannya sebagai persekusi Ukraina terhadap penutur bahasa Rusia di wilayah Donbas timur dan lainnya.

"Kesimpulannya sangat sederhana - Barat secara langsung mendukung genosida," kata Lavrov dalam konferensi pers dengan menteri luar negeri Burundi.

Rencana perdamaian Zelenskyy menginginkan penarikan pasukan Rusia dari semua wilayah Ukraina, termasuk semenanjung Krimea, yang dianeksasi secara paksa oleh Rusia pada 2014.

Lavrov, yang berbicara di hari yang sama saat Rusia menuduh Ukraina melancarkan serangan pesawat nirawak terbesarnya terhadap Moskow, mengatakan Barat secara langsung membantu Ukraina melakukan serangan "teroris" semacam itu dengan menyediakan senjata dan peralatan militer.

"Pernyataan Barat bahwa senjata yang dipasoknya (ke Ukraina) tidak boleh digunakan terhadap wilayah Federasi Rusia hanya kebohongan lainnya," katanya.

Lavrov juga menyinggung komentar Senator Amerika Serikat Lindsey Graham yang menurutnya dapat dipahami mendukung pembunuhan terhadap warga Rusia.

Dalam sebuah video yang telah diedit yang dirilis oleh kantor Zelenskyy Jumat (26/5) lalu, Graham, dalam pertemuan dengan Zelenskyy di Kiev, terlihat mengatakan "orang-orang Rusia sedang sekarat" dan kemudian mengatakan bantuan AS adalah "uang terbaik yang kami pernah keluarkan".

Setelah Rusia mengkritik pernyataan tersebut, Ukraina merilis video lengkap dari pertemuan tersebut pada hari Minggu (28/5) yang menunjukkan bahwa kedua pernyataan tersebut tidak berkaitan langsung.

Graham mengatakan dia hanya memuji semangat warga Ukraina dalam menahan invasi Rusia dengan bantuan yang diberikan AS.

Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu Rusia pertanyakan hak kedaulatan Ukraina
Baca juga: Levrov: Lebih 1 juta orang sudah dievakuasi dari Ukraina ke Rusia
Baca juga: Rusia: kesepakatan Minsk satu-satunya cara selesaikan konflik Ukraina

Penerjemah: Raka Adji
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023