Yogyakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menyiapkan dana 50 - 60 juta dolar AS untuk membantu program rekonstruksi kerusakan akibat gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. "Dana itu merupakan partisipasi dalam program reksonstruksi korban gempa," kata Direktur Bank Dunia Perwakilan Indonesia, Andrew Steer usai bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin. Ia mengatakan pertemuannya dengan Gubernur DIY itu dimaksudkan untuk menjalin koordinasi dalam pelaksanaan rekonstruksi rumah/gedung yang rusak akibat gempa bumi 27 Mei lalu. Pada kesempatan itu ia yang didampingi stafnya George Soraya menyatakan prihatin dan ikut berduka atas terjadinya bencana alam di DIY dan Jateng yang menelan lebih dari 5 ribu korban tewas. Sementara itu, Sultan HB juga menerima kunjungan Duta Besar Kuwait untuk Indonesia Mohammad Fadel Khalaf. Seusai pertemuan dengan gubernur, Dubes Kuwait mengatakan pertemuan itu bertujuan membicarakan rencana pemberian bantuan pemerintah Kuwait untuk program rekonstruksi korban gempa. Pemerintah Kuwait sendiri, katanya, pada pasca gempa telah mengirimkan bantuan kepada korban gempa berupa logistik yaitu bahan makanan, tenda, selimut, obat-obatan dan tenaga relawan ke Kabupaten Bantul dan Klaten selama dua minggu. Terkait dengan program rekonstruksi, ia mengatakan, negaranya ingin berpartipasi dalam program itu dan saat ini sedang menghitung dana yang akan diperbantukan sambil menunggu koordinasi dari Pemprov DIY. Gubernur DIY mengatakan bahwa pemerintah dalam waktu dekat akan membangun rumah dan gedung sekolah yang rusak serta merehabilitasi mental anak-anak yang menderita trauma akibat gempa. Jumlah gedung sekolah yang rusak sekitar 1.559 unit dan harus segera dibangun kembali mengingat predikat Yogyakarta sebagai kota pelajar dan sebagai upaya menyelamatkan pendidikan anak-anak yang merupakan generasi muda Indonesia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006