Kebanyakan yang mengungsi ibu-ibu, mereka diungsikan di masjid ada juga yang di rumah saudara,"
Garut (ANTARA News) - Sebagian warga korban banjir luapan Sungai Cipeujeuh, kawasan kota Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengungsi di masjid dan rumah sanak saudaranya masing-masing, Minggu malam.

"Kebanyakan yang mengungsi ibu-ibu, mereka diungsikan di masjid ada juga yang di rumah saudara," kata Camat Garut Kota, Nurdin Yana.

Ia mengatakan, warga yang diungsikan merupakan bagian dari upaya tim penanggulangan bencana ketika datang banjir.

Sementara, kata Nurdin, tidak ada laporan korban jiwa atau hilang dalam peristiwa bencana banjir itu."Sampai malam ini tidak ada laporan ada korban jiwa," katanya.

Petugas unsur kecamatan, kelurahan, dan instansi terkait serta aparat keamanan, kata Nurdin, telah turun ke lapangan untuk membantu masyarakat korban bencana banjir.

Pihak kecamatan, kata Nurdin, telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Kabupaten Garut.

Kecamatan sudah melakukan pengajuan untuk segera diturunkan bantuan makanan dan kebutuhan lain bagi korban banjir yang tinggal di pengungsian.

"Upaya lain yang sedang kami lakukan mengecek kondisi mereka (warga korban banjir), melaporkan ke Dinas Sosial untuk meminta bantuan makanan siap saji," katanya.

Sementara itu banjir yang disebabkan luapan Sungai Cipeujeuh diperkirakan merendam dua ratusan rumah penduduk tersebar di Kelurahan Pakuon, Paminggir, Kota Kulon, dan Regol.

Banjir tahunan itu cukup parah melanda Kampung Cipeujeuh, Kelurahan Paminggir dengan ketinggian air sekitar 1,5 hingga 2 meter.

(KR-FPM/H-KWR)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013