Magelang (ANTARA) - Ratusan umat Buddha dari majelis umat Nyingma, Sangha Tantrayana menggelar doa perdamaian untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dunia dalam kegiatan Nyingma Monlam di Taman Aksobya, kompleks Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ketua Panitia Nyingma Monlam Lama Rama Santoso Liem di Magelang, Rabu, menyampaikan para biksu Sangha dan umat Buddha dari berbagai negara tersebut mengikuti prosesi Nyingma Monlam yang dilakukan pertama di Indonesia.

Ia mengatakan kegiatan ini menjadi rangkaian peringatan hari raya Waisak 2567 BE/ 2023 yang bertujuan memanjatkan doa bersama untuk perdamaian, keharmonisan, keselarasan, kebahagiaan di Indonesia dan seluruh dunia.

Ia menjelaskan Nyingma Monlam yang merupakan kegiatan perdana ini diprakarsai oleh Yang Mulia Sanlin Tuku Rinpoche dan mengundang guru besar seorang pangeran dari Kerajaan Buthan Hh Kathok Situ Rinpochie.

Baca juga: Pemkab Batang sambut 32 biksu Thudong ke Candi Borobudur

Baca juga: Pannyavaro: penyelamatan Candi Borobudur selayaknya tanpa bayar mahal


Doa yang dipanjatkan adalah doa- doa aspirasi yang diikuti oleh 500 umat yang dibagi dalam beberapa sesi. Mereka dari 12 negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Tibet, India, Amerika, dan Buthan.

"Monlam ada di dalam kitab suci Tantra yang berisi ajaran Budha Gautama yang diajarkan kembali oleh Budha Phetma Sambawa," jelasnya.

Pangeran Kerajaan Buthan Hh Kathok Situ Rinpochie mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Dia merasa terhormat turut berdoa bersama umat di pelataran Candi Borobudur dalam rangkaian perayaan Waisak.

"Suatu keberuntungan dan suatu kehormatan bagi saya telah diundang oleh panitia dan penyelenggara khususnya Pemerintah Indonesia yang memfasilitasi kegiatan doa untuk perdamaian dunia," kata Kathok Situ Rinpochie.

Ia menuturkan, momentum ini menjadi berkah besar bagi dirinya karena bisa mengunjungi Candi Borobudur dan Negara Indonesia yang sangat indah dan penuh keramahan warganya.

"Izinkanlah kami akan panjatkan doa doa semoga Negara Republik Indoensia dan juga secara general perdamaian dunia," tutur Kathok Situ Rinpochie.

Sejumlah biksu dan umat membaca sutra suci serta melakukan persembahan puja aroma. 

Baca juga: Biksu Tadisa: Rangkul perbedaan wujudkan keindahan

Baca juga: Sejumlah biksu mancanegara "pindapata" di Magelang

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023