Jakarta, 4/2 (ANTARA) - Lawatan kenegaraan Presiden SBY ke 4 negara, yakni Liberia, Nigeria, Mesir dan Arab Saudi, selain sebagai kunjungan balasan juga membawa beberapa agenda kerjasama bilateral dengan negara negara tersebut.  Presiden menekankan pentingnya peningkatkan kerja sama dan kemitraan bilateral, mengingat negara negara Afrika memiliki prospek dan potensi ekonomi yang baik. Untuk itu, pada kesempatan tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo secara khusus melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Nigeria Dr Akinwuni Ayodeji Adesina.

     Nigeria merupakan sebagian dari negara di kawasan Sub Sahara Afrika yang dikenal memiliki potensi sektor perikanan yang cukup besar. Namun, belum seluruh potensi perikanan yang ada dapat dikembangkan dan dibudidayakan. Indonesia dipandang lebih memiliki keunggulan yang dapat berbagi pengalaman dan teknologi dengan negara tersebut. "Memang pemerintah Nigeria sangat antusias untuk menjalin kerjasama di bidang kelautan dan  perikanan. Bahkan Nigeria meminta pemerintah RI dapat membantu sektor perikanan mereka dengan mengajukan beberapa kerjasama di bidang budidaya perikanan darat dan laut, investasi, teknologi perikanan dan beberapa bidang lain," kata Sharif.

     Menurut Sharif, Nigeria sangat antusias dengan perkembangan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Negeri di Afrika Barat ini bahkan menaruh harapan besar, agar Indonesia secara serius dapat membantu perkembangan sektor kelautan dan perikanan di Nigeria. Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Nigeria Dr Akinwuni Ayodeji Adesina, yang juga mengurusi sektor kelautan dan perikanan menilai keberhasilan budidaya perikanan di Indonesia bisa diterapkan di Nigeria. "Di sektor budidaya perikanan, Nigeria menginginkan agar program karamba jaring apung, budidaya mina padi, budidaya udang, dan budidaya perikanan di perairan laut, bisa diterapkan di negerinya," ujarnya.

     Di bidang teknologi kelautan dan perikanan, lanjut Sharif, Nigeria mengajukan draf kerjasama untuk peningkatan mutu dan standar produk perikanan. Nigeria juga mengajukan untuk program modernisasi laboratorium perikanan Nigeria yang akan dibangun secara khusus di kota Lagos, kota terbesar di Nigeria. Untuk kerjasama pembangunan secara fisik, Nigeria juga mencantumkan program pembangunan infrastruktur perikanan. Terutama rencana revitalisasi terminal perikanan dan pelabuhan perikanan di pantai Lagos. "Nigeria juga mengajukan bentuk kerjasama dalam bidang penelitian dan pengembangan, pengkajian stok ikan di perairan laut Nigeria serta survei dan penelitian perikanan lainnya," jelasnya.

     Investasi

     Sharif menjelaskan, pertemuan dengan Dr Akinwuni Ayodeji Adesina juga membahas masalah investasi di bidang perikanan. Nigeria, yang selama sudah mengimpor produk ikan kaleng dari Indonesia juga mengharapkan adanya kerjasama investasi dan industri perikanan. Mereka mengharapkan adanya investasi pengembangan budidaya air tawar, investasi pada budidaya udang serta investasi untuk produksi tilapia. "Nigeria juga menginginkan adanya investasi untuk pembangunan industri pengalengan tuna serta pengembangan pabrik pakan ikan," papar Sharif.

     Kunjungan kerja MKP ke Nigeria, juga membahas masalah kerjasama bidang pengawasan sumberdaya perikanan. Nigeria, menilai pola pengawasan dan pemberantasan IUU Fishing, terutama pemberantasan kapal trawl di Indonesia cukup berhasil menekan kerusakan sumber daya perikanan dan sekaligus pelestarian alam. Untuk itu, Nigeria mengharapkan pola pengawasan dan pengendalian perikanan bisa diterapkan di negerinya. Terutama, keberhasilan patroli kawasan trawling untuk menekan pencurian ikan serta mengurangi konflik antar nelayan pantai dan operator trawler. "Mereka berharap bisa belajar pola pengawasan dan pengendalian sektor perikanan di Indonesia. Apalagi potensi konflik di wilayah Nigeria juga sangat tinggi," tambahnya.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0818159705)




Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2013