Pelepasan ekspor ini membuktikan perekonomian di Jawa Timur terus tumbuh dan semakin bangkit.
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor berbagai produk senilai 18,80 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp282 miliar ke lima negara yakni Amerika Serikat, Taiwan, Italia, Spanyol, dan Malaysia.

"Pelepasan ekspor ini membuktikan perekonomian di Jawa Timur terus tumbuh dan semakin bangkit," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu.

Ekspor yang dilepas Khofifah berasal dari PT Smoore Technology Indonesia berupa komoditas "vuse alto pod ton" dengan kuantitas sebanyak 16,38 ton senilai 18,30 juta dolar AS tujuan Amerika Serikat.

Baca juga: Gubernur sebut ekspor jahe bukti komoditas pertanian Sumut berkualitas

Selain itu PT Asal Jaya dengan komoditas kopi robusta sebanyak 20 ton senilai 150 ribu dolar AS tujuan Taiwan, PT Panca Mitra Multi Perdana dengan komoditas udang beku sebanyak 15,24 ton senilai 126,23 ribu dolar AS tujuan Amerika Serikat.

Selanjutnya PT Mitra Saruta Indonesia dengan komoditas benang warna "recycled" sebanyak 90 ton senilai 107,45 ribu dolar AS tujuan Italia, PT Pei Hai International Wiratama Indonesia dengan komoditas alas kaki sebanyak 12,5 Ton senilai 99,93 ribu dolar AS tujuan Spanyol, serta PT Indo Rasa Utama dengan komoditas keripik singkong sebanyak 8,5 ton senilai 21,35 ribu dolar AS tujuan Malaysia.

Pelepasan ekspor digelar di sela kegiatan "East Java International Trade Festival" yang berlangsung di Grand City Surabaya, 30 - 31 Mei 2023.

"Melalui pelepasan ekspor ini sesungguhnya juga menjadi pemantik semangat agar pelaku usaha kita yakin bahwa ekspor itu mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja," ujar Khofifah.

Baca juga: Bank Jatim dorong pelaku usaha berani lakukan ekspor produk olahan

Mantan Menteri Sosial itu menandaskan upaya meluaskan pasar di mancanegara membutuhkan sinergi dengan dunia industri, usaha dan kerja (Dudika).

"Ketika dudika menyambut baik, aktivitas ekspor Jatim ke depan akan lebih singkat dan produktif. Begitu pula dengan impor. Kalau yang diimpor adalah raw material untuk produk-produk industri olahan maka manfaatnya menjadi sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ucapnya.
 

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023