Pertama, kurangnya pemahaman tentang dunia bisnis.
Padang (ANTARA) - Akademisi sekaligus pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago menjelaskan sejumlah faktor yang menjadi tantangan bagi badan usaha milik nagari (BUMnag) dalam mengembangkan usaha yang digeluti.

"Pertama, kurangnya pemahaman tentang dunia bisnis," kata mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, di Padang, Rabu.

Andrinof mengatakan banyak BUMnag yang dikelola oleh perangkat nagari (desa) di Sumatera Barat (Sumbar) tidak memahami tentang dunia bisnis, sehingga usaha yang bersumberkan dana desa tersebut tidak berkembang efektif.

Seharusnya, ketika BUMnag didirikan pengurus harus segera memahami karakter bisnis yang akan dikelola. Khusus di Sumbar, penguatan pemahaman bisnis BUMnag perlu lebih ditingkatkan, kata Wakil Komisaris PT Bank Mandiri tersebut.

Menurutnya, peran perguruan tinggi dalam penguatan bisnis BUMnag sangat vital. Para dosen dan akademisi yang memiliki latar belakang keilmuan bisnis dan ekonomi diharapkan turut membantu pengembangan BUMnag.

Tantangan lainnya ialah terkait dengan kualitas sumber daya manusia. Pada umumnya, pengurus BUMnag diisi oleh masyarakat yang sehari-harinya bekerja sebagai petani atau nelayan.

Ketika mereka dilibatkan mengurus BUMnag akan menjadi tantangan tersendiri. Sebab, untuk mengubah kebiasaan baru dari petani atau nelayan ke pekerjaan baru yang mengarah pada prinsip korporasi membutuhkan penyesuaian dan kerja keras.

Tidak hanya itu, membangun budaya organisasi dalam suatu BUMnag juga menjadi tantangan. Bahkan, pada umumnya BUMnag di Tanah Air menghadapi persoalan tersebut, ujar Andrinof.

Dari beberapa kasus yang terjadi tidak efektifnya BUMnag dikarenakan masalah kekompakan, pembagian kerja dan lain sebagainya. Akibatnya, banyak pengurus memilih keluar, sehingga berdampak pada kelangsungan BUMnag itu sendiri.
Baca juga: BUMNag Solok Selatan akan kelola internet atasi blankspot
Baca juga: Andrinof Chaniago paparkan strategi BUMnag sebagai pembangkit ekonomi

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023