Beijing (ANTARA News) - China pada Senin mulai memasuki musim semi, dan bersiap menghadapi Tahun Baru berdasar sistem penanggalan tradisional China.

Sesuai adat yang telah turun temurun, warga di sebagian wilayah mulai memasang lampion dan menempelkan kain atau kertas bertuliskan huruf berkarakter tradisional China "Fu" yang bermakna "berkah".

"Kami selalu melakukan ini, menempelkan kertas atau kain bertuliskan `fu`, sebagai simbol harapan agar pada tahun yang baru nanti kita semua akan mendapat berkah yang lebih baik," kata salah seorang warga di kawsan Jingsong, Beijing, Liu Peng.

Selain itu, sebagian warga lainnya juga menyambut musim semi dan Tahun Baru China dengan membuat sejumlah makanan tradisional untuk dibawa dan disantap bersama keluarga.

Salah satu makanan yang menjadi sajian khusus adalah lumpia sayur.

Tradisi membuat lumpia sayur ini masih dijalankan di sebagian wilayah lain di China.

Di Provinsi Shangdong, warga menandai musim semi dan datangnya Tahun Baru China dengan saling mengunjungi tetangga mereka, saling membantu membuat roti kukus atau di Indonesia seperti bapao. Ukurannya beragam, kecil hingga sedang.

Seorang warga Liu Meixiu, seperti dikutip media setempat mengatakan tradisi saling kunjung dan membuat roti kukus itu sudah berjalan sejak lama.

"Tradisi ini sudah kami lakukan turun temurun, dan kami lakukan setiap tahun," ujarnya.

Di Provinsi Fujian untuk menyambut Tahun Baru China dengan membuat kue ringan "Ciba" yang terbuat dari beras ketan, dengan menggunakan palu.

Perayaan menyambut Tahun Baru China juga dilakukan di Provinsi Sichuan, dimana sekitar 10.000 warganya mengenakan pakaian tradisional setempat dan di Provinsi Guangdong, ratusan ribu bunga dirangkai untuk menyambut musim semi dan Tahun Baru China.

Tahun Baru China berdasar penanggalan masehi akan jatuh pada 10 Februari mendatang. Musim semi berdasar penanggalan tradisional China yang mulai pada Senin ini masih diselimuti dengan udara dingin di berbagai wilayah di China.

Hingga Tahun Baru China tiba pada Minggu (10/2), sebagian wilayah China masih akan menghadapi udara dingin dan suhu di bawah 0, demikian laporan Badan Meteorologi di Beijing, Senin. (R018/A011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013