Jakarta (ANTARA) - Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mendukung pengembangan keterampilan berbasis industri untuk perekonomian maritim Indonesia melalui Komite Keterampilan Sektoral percontohan.

Komite Keterampilan Sektoral adalah badan yang dipimpin oleh industri untuk membantu memberikan saran dan berkolaborasi dengan pemerintah mengenai persyaratan keterampilan yang paling dibutuhkan di sektor tersebut.

“Pembentukan komite keterampilan sektoral di sektor maritim diperlukan tidak hanya memenuhi kebutuhan keterampilan khusus industri, tetapi juga untuk meningkatkan daya kerja tenaga kerja Indonesia di sektor maritim,” kata Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste Michiko Miyamoto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Miyamoto menekankan pentingnya keterlibatan industri untuk mempersiapkan kaum muda Indonesia memasuki pasar tenaga kerja dan memastikan bahwa lulusan dan pekerja memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.

Disebutkan bahwa akan dibentuk empat Komite Keterampilan Sektoral percontohan untuk sektor Pembuatan Kapal, Pelayaran, Pariwisata, dan Logistik Internasional melalui Program Skill for Prosperity Indonesia (SfP-Indonesia).

Melalui Program SfP-Indonesia yang didanai oleh Pemerintah Inggris, ILO mempromosikan keterlibatan industri melalui Komite Keterampilan Sektoral untuk membangun sumber daya manusia yang kompeten, produktif, dan kompetitif dalam ekonomi maritim Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan bahwa Pemerintah Inggris sudah bekerja sama dengan Indonesia dalam agenda keterampilan maritim tersebut sejak tahun 2020.

“Dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Inggris untuk agenda penting ini menjadi bagian dari kemitraan panjang dengan Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan keterampilan,” kata Jenkins.

Dia juga mengatakan bahwa dukungan tersebut memperkuat akses terhadap keterampilan dan pelatihan untuk kaum muda Indonesia, khususnya perempuan dan mereka yang berasal dari kelompok yang terpinggirkan.

Jenkins  menyebutkan bahwa program SfP-Indonesia meningkatkan kerja sama antara kedua negara dalam membangun angkatan kerja maritim Indonesia yang lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Kemaritiman Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi M. Firman Hidayat mengatakan Komite Keterampilan Sektoral percontohan sejalan dengan tujuh pilar Kebijakan Kelautan Indonesia.

“Kami telah bekerja sama dengan berbagai kementerian terkait, asosiasi, dan organisasi industri serta empat politeknik dan konfederasi serikat pekerja untuk meningkatkan program pendidikan dan pelatihan vokasi,” kata Firman Hidayat.

Politeknik yang terlibat dalam program pengembangan keterampilan maritim tersebut adalah Politeknik Negeri Batam di Kepulauan Riau, Politeknik Maritim Negara Indonesia di Jawa Tengah, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya di Jawa Timur, dan Politeknik Negeri Manado di Sulawesi Utara.

Baca juga: ILO dukung politeknik kembangkan tenaga kerja maritim Indonesia
Baca juga: Indonesia terpilih sebagai anggota Badan Eksekutif ILO
Baca juga: KSBSI apresiasi upaya pemerintah dalam pemulihan ketenagakerjaan


Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023