Hingga sat ini, tidak ada kelompok maupun orang yang melayangkan protes atas hilangnya mereka...
Bogota (ANTARA News) - Kelompok pemberontak sayap kiri Kolombia pada Senin mengatakan mereka menyandera dua warga Jerman yang mereka yakini sebagai mata-mata beberapa pekan lalu.

Tentara Pembebasan Nasional (ELN) Kolombia dalam pernyataan di laman internet resminya menyebutkan bahwa kedua sandera yang diculik sejak beberapa pekan lalu itu bernama Messrs. Breur Uwe dan Breuer Gunther Otto yang diduga berkebangsaan Jerman.

Kedua pria tersebut diculik di wilayah Catatumbo, wilayah timur laut Kolombia dekat perbatasan dengan Venezula, kata kelompok itu.

Para pemberontak menyebutkan bahwa tawanan mereka itu adalah "agen intelijen" karena keduanya tidak dapat menjelaskan perihal kedatangan mereka di wilayah tersebut sejak ditahan.

"Hingga sat ini, tidak ada kelompok maupun orang yang melayangkan protes atas hilangnya mereka, mata-mata tidak dilindungi undang-undang kemanusiaan internasional," tegas ELN seperti dikutip AFP.

Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, kemudian segera menyerukan agar para pemberontak membebaskan kedua warga Jerman itu serta menegaskan bahwa ELN bertanggung jawab atas keselamatan keduanya. Santos bahkan menertawakan klaim bahwa mereka adalah mata-mata.

Kedutaan Besar Jerman di Bogota mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya tidak akan berkomentar guna menghormati para sandera dan keluarganya.

ELN adalah kelompok gerilyawan terbesar kedua setelah Tentara Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC). Kelompok yang didirikan empat dekade lalu itu kini diperkirakan memiliki 2.500 pejuang yang aktif di wilayah timur laut Kolombia.

Bulan lalu kelompok tersebut juga mengklaim telah menculik enam penambang, termasuk seorang warga Kanada dan dua warga Peru, di wilayah utara Kolombia. Penangkapan tersebut diklaim sebagai upaya untuk menyelamatkan kekayaan alam Kolombia.

(P012) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013