Jakarta (ANTARA) - Sebuah penelitian menunjukkan diet sayur-sayuran atau vegetarian dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.

Secara khusus riset tersebut menjelaskan bahwa mengonsumsi diet sayuran dapat mengurangi kadar lipoprotein yang berisiko menimbulkan penyakit kardiovaskular.

Dilaporkan oleh Medical News Today pada Kamis, riset tersebut menemukan bahwa diet sayuran dapat menurunkan kadar kolesterol sebesar 7 persen dan mengurangi kadar lipoprotein yang menghambat arteri sebesar 14 persen. Khasiat tersebut dapat dirasakan jika seseorang menjaga diet tersebut setidaknya selama lima tahun.

Baca juga: Empat makanan pencetus kolesterol tinggi yang perlu dihindari

Lipoprotein merupakan partikel yang disusun oleh lemak dan protein. Lemak tersebut mengandung kolesterol dan trigliserida. Sebagian kolesterol dalam lemak tersebut terdapat dua jenis yaitu high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik yang melindungi dari penyakit jantung dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular.

Efek menurunkan kadar kolesterol yang didapatkan dari diet sayuran setara dengan sepertiga dari obat penurun kolesterol seperti statin.

Peneliti yang turut serta dalam riset tersebut, Dr. Ruth Frikke-Schmidt, mengatakan kolesterol adalah senyawa penting bagi tubuh manusia karena menjadi penyusun membran sel, empedu, dan hormon.

Namun jika kandungan kolesterol dalam tubuh melebihi batas maka akan berbahaya karena bisa menimbulkan resiko penyakit.

"Diet tradisional di Barat mengandung lebih banyak kolesterol dari yang dibutuhkan sehingga menyebabkan meningkatnya kadar plasma dan berisiko menimbulkan penyakit aterosklerosis dan serangan jantung. Diet sayuran dengan kolesterol rendah tetap dapat memenuhi kebutuhan tubuh," kata Frikke.

Frikke menambahkan diet vegetarian dapat mendorong hati untuk memproduksi lebih banyak reseptor LDL yang berperan untuk mengikat kolesterol jahat dari aliran darah.

Selain itu dia mengatakan bahwa diet sayuran dapat memberikan manfaat bagi lingkungan karena bisa menjadi pangan alternatif demi membatasi produksi olahan daging sehingga lebih ramah terhadap lingkungan.

"Pesan penting dari saya adalah diet sayuran merupakan instrumen kunci dari mengubah produksi makanan menjadi bentuk yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan dan di saat bersamaan mengurangi pertumbuhan penyakit kardiovaskular secara global," kata Frikke.

Baca juga: Ada hubungan kolesterol dan hipertensi dengan risiko Alzheimer

Baca juga: Kalbe ajak masyarakat kembali jaga kolesterol usai lebaran

Baca juga: Segera minum simvastatin usai makan tinggi lemak, bijakkah?

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023