Jakarta (ANTARA) -
​​​​Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengajak aparatur sipil negara (ASN) merayakan Hari Lahir (Harlah) Pancasila dengan bergotong royong menciptakan birokrasi yang berdampak melalui pelaksanaan reformasi birokrasi tematik.

"Sesuai dengan tagline kami, 'Bergerak Bersama untuk Reformasi Birokrasi Berdampak' dan Tema Hari Lahir Pancasila (Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global), saya mengajak seluruh ASN untuk gotong royong menciptakan birokrasi yang berdampak nyata bagi masyarakat," kata Anas, sapaan akrab Abdullah Azwar Anas, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Anas mengingatkan segenap ASN di Tanah Air bahwa reformasi birokrasi perlu langsung menyasar pada masalah utama pembangunan sehingga dapat memberikan dampak optimal ke masyarakat, seperti penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, belanja produk dalam negeri dari APBN/ABPD, serta pengendalian inflasi. Percepatan kehadiran dampak itu, lanjut dia, bisa dilakukan melalui reformasi birokrasi tematik.
 
“Reformasi birokrasi tematik sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo diperlukan untuk mewujudkan birokrasi berdampak yang betul-betul menyasar masalah utama pembangunan,” ujar dia.

Baca juga: Presiden pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
Baca juga: Ketua DPR ingatkan pentingnya aktualisasi Pancasila pada generasi muda
 
Anas menyoroti persoalan pengentasan kemiskinan. Ia menilai pengentasan kemiskinan menjadi salah satu masalah utama yang harus diselesaikan. Menurut dia, tema pengentasan kemiskinan melalui peran birokrasi berkaitan dengan Sila Kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 
Bahkan, tambah dia, butir ke-11 nilai Sila Kelima Pancasila mengamanatkan adanya kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Sejalan dengan itu, dari sisi birokrasi, pemerintah wajib menyiapkan kebijakan dan program untuk menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang merata.
 
Ia meminta ASN untuk tidak hanya memahami Pancasila, tetapi juga menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bekerja maupun bermasyarakat.
 
“Memahami Pancasila harus disertai perilaku aktual yang sejalan dengan nilai-nilai luhur dalam berbagai sila Pancasila pada setiap bidang pemerintahan dan kemasyarakatan, termasuk pada konteks penguatan reformasi birokrasi,” kata dia.
 
Dia mengingatkan ASN untuk selalu merawat Pancasila sebagai ideologi negara demi terwujudnya Indonesia yang tegak, berdaulat, dan maju.
 
"Seperti yang tercermin dalam salah satu 'core values' ASN Ber-AKHLAK, yaitu loyal. Seluruh ASN harus memegang teguh ideologi Pancasila, UUD NRI 1945, setia kepada NKRI, serta pemerintahan yang sah,” ujar Anas.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023