Perlu perhatian khusus untuk neraca pembayaran, khususnya neraca berjalan dan perdagangan. Apalagi neraca perdagangan non migasnya surplus tipis seperti tahun lalu. Bisa-bisa nanti malah defisit,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar memprediksikan kinerja perdagangan Indonesia tahun 2013 belum akan membaik sehingga pemerintah harus waspada terhadap neraca perdagangan yang terus mengalami defisit sepanjang tahun 2012.

"Perlu perhatian khusus untuk neraca pembayaran, khususnya neraca berjalan dan perdagangan. Apalagi neraca perdagangan non migasnya surplus tipis seperti tahun lalu. Bisa-bisa nanti malah defisit," kata Mahendra di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pemerintah harus terus menggenjot investasi agar menjadi penyeimbang defisit di neraca pembayaran dan neraca perdagangan.

"Investasi diperlukan untuk menutup defisit neraca berjalan. Namun tingginya investasi juga menunjukan nasional saving (tabungan nasional) belum cukup besar," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi meminta kepada setiap pemangku kebijakan agar mewaspadai neraca perdagangan dalam negeri. Sebab, neraca perdagangan Indonesia saat ini terus mengalami defisit.

Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2012 mengalami defisit 155,1 juta dollar AS, atau sedikit menurun dari defisit bulan lalu sebesar 0,6 miliar dollar AS.

Defisit ini dipicu oleh defisit perdagangan migas 743,8 juta dollar AS, sementara neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus 588,7 juta dollar AS. Sehingga, neraca perdagangan Januari-Desember 2012 defisit 1,6 miliar dollar AS," kata Bayu di Jakarta, Senin (4/2).

Ia menjelaskan terjadinya defisit neraca perdagangan ini dipicu oleh peningkatan defisit perdagangan migas yang mencapai 5,6 miliar dollar AS. Sementara perdagangan di sektor nonmigas mengalami surplus 4 miliar dollar AS.

"Peningkatan defisit perdagangan migas kita tahun ini perlu disikapi secara serius. Sebab neraca perdagangan migas kita di tahun lalu sempat surplus 775,5 juta dollar AS," kata dia.

Menurut dia, dampak kondisi perekonomian global yang belum membaik menyebabkan tekanan terhadap kinerja perdagangan di banyak negara.

Bahkan ada beberapa negara yang neraca perdagangannya memburuk antara lain Thailand, Hongkong yang meningkat masing-masing 136,1 persen dan 9,4 persen. Sementara Brasil dan Korea Selatan juga mencatatkan penurunan surplus perdagangan masing-masing 34,8 persen dan 8,2 persen.
(A063/B008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013