Lanzhou (ANTARA) - Sebuah tim peneliti China baru-baru ini telah menyelesaikan "pemeriksaan fisik" terhadap tembok kota kuno Xi'an yang terkenal dan berusia lebih dari 600 tahun di Provinsi Shaanxi.

Proses pengecekan itu dibantu dengan menggunakan partikel sinar kosmik berenergi tinggi dan semua relik tetap utuh selama proses berlangsung.

Pemindaian berteknologi tinggi itu dilakukan dengan sistem pencitraan non-destruktif muon sinar kosmik berbasis sintilator plastik pertama yang dikembangkan secara mandiri oleh China.

Dengan enam titik pengamatan yang dipasang di seksi ke-58, yang menjorok keluar dari dinding luar tembok kota kuno Xi'an, peralatan itu dapat melakukan pengumpulan data dan menghasilkan gambar bagian dalam tembok melalui sistem pencitraan tersebut.

Metode tersebut memungkinkan tim mendeteksi potensi kerusakan di bagian dalam tembok, kata pemimpin penelitian tersebut yang merupakan seorang profesor dari Universitas Lanzhou, Liu Zhiyi.

"Ini menjadi aplikasi domestik pertama dari sistem pencitraan muon di bidang perlindungan relik budaya," kata Liu.

Dia menambahkan bahwa timnya juga sedang mempersiapkan kemungkinan kerja sama dengan beberapa departemen pelestarian relik budaya di seluruh China, termasuk yang bertanggung jawab atas Gua Gunung Maiji dan Gua Mogao di Provinsi Gansu.

Xi'an memiliki salah satu tembok kota kuno China yang paling terpelihara dengan baik. Keberadaan tembok tersebut sangat penting bagi studi konstruksi perkotaan, sejarah, budaya, pertahanan militer, dan arsitektur dalam peradaban masyarakat China kuno.

Namun, setelah ratusan tahun berdiri, beberapa bagian tembok itu pun mengalami penurunan atau runtuh. Beberapa kerusakan bahkan tertanam jauh di dalam struktur dinding, sehingga menimbulkan tantangan yang lebih besar bagi konservator arkeologi untuk mendeteksi dan merestorasi relik tersebut.

Teknologi pencitraan muon serupa sebenarnya telah lama diadopsi di bidang arkeologi internasional.

Pada 2017, sebuah tim peneliti gabungan memindai Piramida Besar Giza, yang dikenal sebagai Piramida Khufu, di Mesir. Pemindaian itu mengungkapkan keberadaan lorong kosong sepanjang 30 meter yang ditemukan baru-baru ini, yang diyakini sebagai ruang rahasia, dan dapat membantu mengungkap misteri bagaimana monumen kuno spektakuler itu dibangun.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023