kandungan bakteri e-coli
Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengatakan Sungai Citarum sungai paling menderita yang ada di Jabar.


"Bisa dikatakan Sungai Citarum adalah sungai paling menderita. Padahal DAS Citarum ini mempengaruhi kehidupan di Jabar dan DKI Jakarta," kata Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung, Rabu.


Pihaknya berharap dengan dikukuhkannya Forum DAS Citarum dan dicanangkannya Program Citarum Bersih Tahun 2018 maka cita-cita air Sungai Citarum bisa diminum langsung bukalah hal yang mustahil.


"Mengapa karena sejumlah sungai di Eropa yang memiliki tingkat kejernihan air yang luar biasa. Dan untuk mewujudkan cita-cita tersebut, pihaknya membuat forum khusus sebagai pihak-pihak yang kerap turun tangan dalam menyelesaikan masalah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum," ujar dia.


Ia mengatakan, di balik potensi besar yang dimiliki oleh sungai ini rupanya Sungai Citarum juga menyimpan berbagai persoalan seperti menurunnya kondisi lingkungan di daerah tangkapan yang berakibat meningkatnya laju erosi dan sedimentasi pada badan sungai.


"Persoalan lainnya adalah menurunnya kapasitas aliran sungai sehingga mengakibatkan banjir di hulu dan hilir Citarum, lalu menurunnya kualitas air sungai akibat limbah yang belum terkendali dan lain-lain," kata dia.


Menurut dia, berbagai persoalan tersebut tentunya menjadi persoalan dan tanggung jawab bersama baik pemerintah daerah maupun pusat serta masyarakat, kalangan akademis dan pengusaha.


"Tentunya kita harus yakin bahwa dengan upaya kerja keras kita semua termasuk di dalamnya segenap jajaran pengurus Forum DAS Citarum ini, pada suatu saat akan menghadirkan sebuah kerjasama yang optimal," katanya.


Salah satu fakta bahwa Citarum adalah sungai yang paling menderita di Provinsi Jawa Barat adalah semakin meningkatkanya kandungan bakteri e-coli di sungai tersebut.


"Polutannya pun terus meningkat, yang paling banyak itu bakteri e-coli. Jadi e-coli itu yang memang spesifik tumbuh di usus manusia dan binatang sekarang ini di Sungai Citarum dan cenderung meningkat trennya. Tapi angka pastinya saya tidak hapal, ada di kantor, namun yang jelas angka peningkatannya cukup besar," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmadja.
(*)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013