Potensi ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi terbesar di Asia Tenggara.
Jakarta (ANTARA) - Platform digital marketplace Nanovest mencatatkan kenaikan transaksi serta pertumbuhan pengguna aplikasi lebih dari 20 persen pada kuartal I 2023 dibandingkan dengan kuartal 4 di tahun 2022.

Keadaan pasar kripto yang mengalami rebound dikarenakan adanya sentimen perbankan di wilayah Amerika Serikat, nampaknya memberikan pengaruh bagi para pengguna aplikasi Nanovest untuk tetap gencar dalam bertransaksi jual beli aset digital.

"Potensi ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar 146 miliar dolar AS. Hal ini menjadi hal positif bagi kita bersama dan menjadi suatu yang harus dapat kita wujudkan bersama," kata Direktur Utama Nanovest Billy Suryajaya dalam keterangan, di Jakarta, Senin.

Menurutnya, aset kripto Bitcoin terlihat nyaman berada di harga 17.000 dolar AS sampai dengan 28.000 dolar AS. Pergerakan Bitcoin ini dibandingkan kuartal 4 di tahun 2022 telah mengalami kenaikan nyaris di angka 100 persen dan untuk Index S&P 500 juga tercatat turut mengalami kenaikan pada saham di sektor energi sebesar +0,52 persen per tanggal 25 Mei 2023.

Tak hanya itu, pihaknya juga melihat pertumbuhan pengguna yang semakin meningkat dibandingkan kuartal IV di tahun 2022. Pada kuartal I di tahun 2023 tercatat kenaikan jumlah penggunanya lebih dari 20 persen, dimana dengan adanya angka kenaikan tersebut dengan demikian pihaknya memahami bahwa semakin meningkatnya minat masyarakat Indonesia akan hal aktivitas investasi khususnya pada era digital saat ini.

"Nanovest juga senantiasa berupaya memberikan edukasi terkait aset kripto dan saham AS, sehingga para pengguna semakin mudah memulai investasi aset digital," katanya pula.

Pertumbuhan jumlah pelanggan atau pengguna aset kripto di Indonesia juga secara umum dapat diproyeksi akan terus berlanjut, didorong oleh sejumlah sentimen positif dari Tanah Air maupun Internasional.

Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan, pada akhir tahun 2021 telah tercatat jumlah pelanggan atau pengguna aset kripto mencapai 11,2 juta orang.

Angka itu meningkat 48,7 persen dibandingkan akhir November 2022, yaitu tercatat sebanyak 16,55 juta orang.

Billy menambahkan dengan adanya potensi besar kenaikan ekonomi digital Indonesia di masa depan, hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bersama bagi pemangku kepentingan yang terkait.

Terlebih lagi fakta saat ini pasar investasi khususnya aset kripto dan saham Amerika Serikat sedang mengalami kenaikan kembali, tentu ini adalah momentum yang baik dan harus dimanfaatkan dengan bijak untuk berinvestasi.

Di tahun 2023 ini, pihaknya juga akan segera meluncurkan beberapa fitur baru yang akan membuat pengguna semakin nyaman untuk bertransaksi aset digital, sesuai dengan tujuan untuk menjadi pilihan investasi terpercaya yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat, ke depannya menargetkan untuk menyediakan platform investasi yang mudah, aman, dan menyenangkan bagi pelanggan atau pengguna di Indonesia. Khususnya generasi milenial dan Gen Z saat ini.

Pihaknya menawarkan berbagai kemudahan kepada para pengguna agar dapat bertransaksi jual beli saham Amerika Serikat dan aset kripto mulai dari Rp5.000 saja dan sudah tidak ada biaya transaksi.

Aplikasi Nanovest ini aman karena didukung oleh mitra profesional yang memiliki reputasi dalam menyediakan program perlindungan cybercrime yaitu Asuransi Sinarmas, sehingga pengguna mendapatkan rasa aman dan nyaman ketika bertransaksi di Aplikasi Nanovest.

Selain itu, Nanovest juga telah secara resmi terdaftar di BAPPEBTI, serta terverifikasi ISO 27001 oleh CBQA global.
Baca juga: Cashtree mulai adopsi teknologi kripto dalam model bisnis
Baca juga: Indodax sarankan investor pemula pelajari analisis fundamental kripto

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023