Bila permasalahan tanah ini dapat tuntas dalam 1-2 bulan ke depan
Jakarta (ANTARA News) - PT Marga Lintas Jakarta berharap pembangunan jalan tol lingkar luar Jakarta atau JORR W2-Utara sepanjang 7,7 kilometer dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat, hingga Ulujami, Jakarta Selatan, dapat selesai pada 2013 untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.

Direktur Utama PT Marga Lintas Jakarta dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan perusahaannya - selaku badan usaha jalan tol JORR W2-Utara - telah merealisasikan pembangunan mencapai 60 persen.

"Sampai dengan saat ini, luasan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 91,4 persen dari total kebutuhan lahan, masih tersisa sekitar 8,6 persen lahan yang belum bebas atau sekitar 150 bidang. Dengan dukungan Pemprov DKI Jakarta dan partisipasi warga untuk memperlancar pembebasan lahan diharapkan JORR W2-Utara dapat tuntas pada 2013," katanya.

Disebutkan pula bahwa Wakil Sekretaris Kabinet Ibnu Purna Muchtar selaku Ketua Tim Kelancaran Arus Barang mengatakan dukungan Pemprov DKI Jakarta sangat diperlukan dalam mempercepat pembebasan lahan dan penuntasan ruas-ruas tol strategis termasuk JORR W2-Utara.

Khusus untuk JORR W2 Utara, Pemprov DKI Jakarta pada rapat-rapat koordinasi yang telah dilakukan menyatakan komitmennya untuk mempercepat pembebasan lahan, katanya.

"Bila permasalahan tanah ini dapat tuntas dalam 1-2 bulan ke depan, kami berharap proyek JORR W2 Utara dapat selesai pada akhir 2013," katanya.

Kepala Pusat Pengetahuan dan Kemitraan Infrastruktur (Infrastructure Partnership and Knowledge Centre) Harun Al Rasyid Lubis mengatakan tersambungnya JORR secara penuh akan membuat mobilitas komuter dan arus barang menuju Pelabuhan Priok dan Merak, serta Bandara Soekarno-Hatta tidak melewati tol dalam kota sehingga mengurangi beban kepadatan tol dalam kota.

Sedangkan Direktur Lembaga Kebijakan Pembangunan dan Transportasi (Institute for Transportation Development Policy) Yoga Adiwinarto memprediksi penuntasan JORR W2-Utara akan mengurangi beban tol dalam kota hingga 30 persen karena kendaraan tujuan luar kota tidak lagi harus melewati tol dalam kota.

Jika proyek ini mengalami kemunduran, kemacetan akan terus terjadi, katanya.

"Sebaiknya fokus pada pekerjaan rumah di depan mata saja, bila masih berkutat pada wacana pro dan kontra, persoalan transportasi di Jakarta tidak akan pernah tuntas," kata Yoga.
(B009)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013