Jakarta (ANTATA News) - Kurs mata uang rupiah pada Jumat sore bergerak naik sebesar 30 poin mengikuti nilai tukar euro terhadap dolar AS.

Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat nilainya sebesar 30 poin menjadi Rp9.660 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.690 per dolar AS.

"Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh menguatnya mata uang euro terhadap dolar AS," ujar analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mengatur perdagangan valuta asing (valas) dinilai positif beberapa pelaku pasar sehingga nilai tukar domestik cenderung berada dalam fluktuasi yang stabil.

"Namun, sebagian pelaku pasar masih `wait and see` bagaimana realisasi BI dalam mengatur perdagangan valas," kata dia.

Pengamat pasar Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, BI mempertegas larangan transaksi valas berbasis "non delivery forward" (NDF) untuk perbankan dalam negeri, BI kembali melakukan pengaturan dengan mewajibkan beberapa bank devisa memberikan kuotasi jual-beli valas dalam waktu yang sama dengan tujuan mengurangi aksi spekulasi di pasar valas.

"Kuotasi itu akan menjadi acuan bagi perbankan untuk menyelesaikan transaksi valas," kata dia.

Ia mengatakan, tekanan spekulasi menguat sejak nilai tukar rupiah melewati batas psikologis diatas Rp9.500 per dolar AS terutama dari pasar NDF di Singapura.

Meski demikian, menurut dia, rencana penerapan kuotasi itu belum sepenuhnya bisa mengatasi ketidakseimbangan antara permintaan dan suplai dari valas di dalam negeri.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Jumat (8/2) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat nilainya menjadi Rp9.685 dibanding posisi sebelumnya Rp9.725 per dolar AS.
(*)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013