Balasore, India (ANTARA) - Pemerintah India pada Selasa meminta para keluarga untuk membantu mengenali lebih dari 100 jenazah yang disimpan di kamar-kamar mayat rumah sakit, menyusul terjadinya kecelakaan kereta paling buruk dalam dua dekade yang menelan nyawa 275 orang.

Musibah itu terjadi pada Jumat, ketika sebuah kereta penumpang menghantam kereta barang yang diparkir, sehingga kereta itu keluar jalur dan menabrak kereta penumpang lain yang melaju dari arah berlawanan di dekat Distrik Balasore di Negara Bagian Odisha.

Setelah upaya penyelamatan korban dan perbaikan jalur, layanan kereta kembali beroperasi di jalur tersebut pada Minggu malam.

Hingga Senin malam, sekitar 100 jenazah belum teridentifikasi, menurut pejabat senior departemen kesehatan kepada Reuters.

Bijay Kumar Mohapatra, Direktur Kesehatan Odisha, mengatakan pihak berwenang berupaya menyediakan kontainer berpendingin untuk mengawetkan jenazah.

“Sampai mereka teridentifikasi, post mortem (autopsi) tidak dapat dilakukan,” kata Mohapatra.

Dia menjelaskan bahwa menurut peraturan daerah Odisha, autopsi tidak boleh dilakukan terhadap jenazah yang tidak diklaim oleh keluarganya sebelum 96 jam.

Di rumah sakit terbesar ibu kota Negara Bagian Bhubaneswar, All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), layar besar menampilkan gambar-gambar korban tewas untuk membantu keluarga yang mendatangi rumah sakit dan kamar mayat guna mencari teman dan kerabat.

Daftar terperinci dibuat dengan ciri-ciri pada tubuh, tetapi para kerabat pertama bisa melihat dulu foto-foto, meski mengerikan, untuk mengidentifikasi orang-orang yang mereka kasihi, kata seorang polisi kepada Reuters.

Kereta itu membawa penumpang dari berbagai negara bagian. Para pejabat dari tujuh negara bagian --Assam, Bihar, Jharkhand, Bengal Barat, Tamil Nadu, Karnataka dan Andhra Pradesh-- berada di Balasore untuk membantu mengambil jenazah untuk dibawa pulang, kata polisi itu.

Kementerian Kereta India meminta Biro Penyelidikan Pusat (CBI) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu, sementara penyelidikan terpisah yang dipimpin komisaris keselamatan kereta jalur selatan-timur AM Chowdhary dimulai pada Senin.

Tim CBI akan tiba di lokasi kejadian pada Selasa dan memulai penyelidikannya.

Polisi kereta api mengajukan kasus kriminal karena kelalaian, tetapi tidak menyebutkan nama-nama tersangka.

Kegagalan sinyal kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan itu, menurut temuan awal.

Temuan itu mengindikasikan bahwa Coromandel Express dari Kolkata menuju Chennai pindah dari jalur utama dan memasuki jalur melingkar --jalur yang digunakan untuk memarkir kereta-- dengan kecepatan 128 kilometer per jam dan menabrak kereta barang yang diparkir.

Kecelakaan itu menyebabkan mesin dan empat hingga lima gerbong pertama Coromandel Express keluar jalur, terguling dan menabrak dua gerbong terakhir kereta rute Yeshwantpur-Howrah dari arah berlawanan dengan kecepatan 126 kilometer per jam di jalur utama kedua.

Sumber: Reuters

Baca juga: India mulai investigasi penyebab kecelakaan kereta pada Senin
Baca juga: Kecelakaan kereta di India terjadi akibat perubahan "interlocking"
Baca juga: India akhiri operasi penyelamatan kecelakaan kereta api

 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023